Menteri PU, Menhub, dan Anggota DPR Sambangi BMKG

Turut hadir Menteri Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Kepala BMKG.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 26 Jan 2018, 17:43 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2018, 17:43 WIB
BMKG
Suhu maksimum harian Indonesia per 17 hingga 18 September 2017 (BMKG)

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah menteri dan anggota DPR menyambangi Kantor Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Jalan Angkasa I, Kemayoran, Jakarta Utara. Apa tujun mereka menyambangi BMKG?

"Acaranya seminar mengenai antisipasi bencana hydrometeorologis. Jadi kesiapan infrastruktur, kesiapan bencana hydrometeorologis," ujar Anggota Komisi V DPR Yosep Umarhadi di lokasi, Jumat (26/1/2018).

Dia menjelaskan, bencana hydrometeorologis adalah bencana yang berkaitan dengan air dan angin. "Hydro itu air, meteo itu kan angin. Jadi kaitannya dengan banjir, hujan, cuaca ekstrem, puting beliung, tanah longsor," ucap dia.

Menurutnya, baik DPR, pemerintah melalui Kementerian yang hadir, dan BMKG akan bekerja bersama berkoordinasi bencana tersebut.

"Kita bersama-sama melakukan koordinasi sejauh mana kesiapan kita masing-masing dari instansi-instansi itu, untuk manakala terjadi bencana hydrometeorologis apa saja yang harus disiapkan," kata dia.

Dia mengatakan, mengantisipasi risiko bencana ini adalah suatu keniscayaan dan suatu keharusan. Hal ini juga tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945 terutama pembukaan alinea keempat.

"Itu artinya apa? Artinya, (pemerintah) harus melindungi warga dari ancaman bencana, itu yang paling utama. Tugas pertama negara itu adalah menyelamatkan mereka manakala terjadi bencana," tutur dia.

Turut hadir Menteri Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.

 

Berdayakan BMKG

Cuaca Buruk
BMKG merilis informasi dan data mengenai prakiraan cuaca di beberapa daerah di Sulawesi Selatan. (Foto: BMKG/Liputan6.com/Eka Hakim)

Mengingat mengatasi bencana hydrometeorologis yang akan dihadapi, menurut Yosep, maka BMKG harus diberdayakan dengan sebaik-baiknya.

"Karena tugasnya BMKG menurut undang-undang, itu kan intinya tugas BMKG adalah mengamati data-data mengenai cuaca, gempa bumi, angin, panas bumi, iklim, mengenai angin, angin tertiup kemana, mengenai air, hujan, dan sebagainya itu dirumuskan oleh BMKG," paparnya.

BMKG, lanjut Yosep, harus menyajikan informasi-informasi yang cepat, tepat, akurat, dan berjangkauan luas, mudah dipahami.

Oleh karena itu, Yosep meminta kepada seluruh pejabat negara untuk memiliki kepedulian terhadap BMKG.

"Saya minta kepada seluruh pejabat negara untuk memiliki awareness terhadap informasi BMKG. Dan mari kita bersama-sama sepakat bergandengan tangan untuk meningkatkan kinerja BMKG," terangnya.

Sebab kalau tidak, kata Yosep, maka manusia yang sudah membentuk Indonesia ini akan terus menerus diancam oleh risiko bencana alam.

"Yang tidak tahu menahu lalu tiba-tiba terjadi puting beliung, gempa bumi, kalau tidak diberi tahu maka korbannya akan banyak, kasihan, padahal rakyat ini merdeka ingin sejahtera," jelas Yosep.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya