Komisioner: Sampai Sekarang Situs KPU Masih Diretas

KPU menegaskan data yang tercantum di infopemilu.kpu.go.id bukan rujukan penetapan hasil Pilkada 2018.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Jul 2018, 14:35 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2018, 14:35 WIB
KPU
Ketua KPU Arief Budiman. (Liputan6.com/Yunizafira Putri Arifin Widjaja)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengatakan situs infopemilu.kpu.go.id masih mengalami serangan cyber. Padahal, situs itu merupakan sarana transparansi perhitungan hasil Pilkada 2018.

"Sampai sekarang sistem KPU masih diretas terus. Sampai kita membersikan, memperkuat, ya anda lihat sistem apapun di manapun lah pasti potensi untuk diserang itu ada," kata Arief di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/7/2018).

Karena serangan itulah KPU memutuskan menutup akses laman infopemilu.kpu.go.id untuk menangkal serangan peretas. Arief menjelaskan pertimbangannya.

"Sekarang bagaimana kok KPU terhadap proses informasi ini ditutup? Ya karena serangan banyak masuk. KPU mempelajari itu. Daripada nanti makin menimbulkan kegaduhan maka kita hold dulu," ia berujar.

Arief khawatir serangan cyber bisa mengubah hasil pemungutan suara yang ditampilkan situs KPU.

"Pasti kalau sudah ditutup lubang yang di kanan dia nyari yang di kiri. Tutup kiri dia nyari di tengah. Tutup tengah cari yang di atas. Seterusnya. Selalu begitu. Nah kita selalu mempersiapkan diri untuk menutup lubang-lubang itu," sambung Arief.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Bukan Rujukan

Yang jelas, Arief menegaskan, hasil hitung cepat perolehan suara Pilkada yang diunggah di laman KPU bukan rujukan untuk menetapkan pasangan kepala daerah terpilih secara definitif.

Penetapan kepala daerah terpilih akan dilakukan secara berjenjang melalui berita acara yang dibuat dari TPS, PPK, KPU Kota sampai Kabupaten.

"Itu bukan hasil resmi penetapan. KPU menggunakan itu untuk melakukan kontrol supaya pasukannya tidak nakal. Partai lebih cepat banyak terlibat," tandas Arief.

Reporter: Renald Ghiffari

Saksikan video pilihan di bawah ini

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya