Liputan6.com, Jakarta - Seorang petugas pelayanan navigasi penerbangan bernama Anthonius Gunawan Agung meninggal dunia sesaat setelah menjalankan tugasnya saat gempa di Palu, Sulawesi Tengah.
Saat gempa menggoyang Palu, Anthonius tengah berada di menara kontrol Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu untuk memastikan Batik Air terbang dengan selamat. Namun, tiba-tiba atap ambruk akibat gempa dan Anthonius langsung lompat dari menara.
Peristiwa ini dikabarkan oleh pengamat penerbangan dan investigator swasta khusus kasus-kasus kecelakaan pesawat, Gerry Soejatman dalam akun twitternya. Dalam akun twitternya, Gerry menulis bahwa Anthonius adalah seorang petugas ATC yang melompat dari menara saat gempa bumi mengguncang Palu setelah dia memastikan Batik Air terbang dengan selamat.
Advertisement
Just got this: The ATC that jumped off #PLWairport tower cab during the #earthquake reportedly was clearing a Batik Air flight to depart and waited for the aircraft to safely become airborne before he left. Faced with a collapsing roof, he jumped. He's now in hospital recovering.
— Gerry Soejatman (@GerryS) September 28, 2018
Namun, beberapa saat kemudian, akun twitter resmi AirNav mengabarkan bahwa Anthonius telah meninggal dunia.
Telah wafat saat menjalankan tugasnya sebagai personel layanan navigasi penerbangan, Saudara Anthonius Gunawan Agung, Air Traffic Controller (ATC) AirNav Indonesia Cabang Palu pada Sabtu (29/09).#RIPAgung #DoaUntukSulteng#PrayforDonggala #PrayforPalu pic.twitter.com/6Wpobp3R7m
— AirNav Indonesia (@AirNav_Official) September 29, 2018
Dalam keterangannya, AirNav mengatakan, jika Anthonius merupakan ATC yang tengah dalam tugas pada Tower ATC Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu, pada saat terjadi guncangan gempa dengan magnitudo 7,4 yang berpusat di Kabupaten Donggala pada Jumat 28 September 2018.
Beliau merupakan ATC on duty pada Tower ATC Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu, pada saat terjadi guncangan gempa dengan skala 7,4 SR yang berpusat di Kabupaten Donggala pada Jum’at (28/09).#RIPAgung #DoaUntukSulteng#PrayforDonggala #PrayforPalu
— AirNav Indonesia (@AirNav_Official) September 29, 2018