Liputan6.com, Jakarta - Menjalani prosedur sedot lemak di RS Bina Estetika, Menteng, Jakarta Pusat, menjadi akhir drama kebohongan yang dibuat aktivis HAM Ratna Sarumpaet.
Di depan awak media dan publik Tanah Air, ibu dari aktris cantik Atiqah Hasiholan ini memberikan klarifikasi atas isu penganiayaan dirinya di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, 21 September lalu.
Baca Juga
"Apa yang saya katakan ini akan menyanggah adanya penganiyaan," kata Ratna saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Rabu (3/10/2018).
Advertisement
Jurkam pemenangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Pilres mendatang ini mengaku, bahwa dirinya bukan korban penganiayaan. Cerita itu awalnya dibuat sebagai alasan untuk menjelaskan luka lebam di wajah kepada anaknya.
Sampai akhirnya foto-foto wajah bengkak Ratna tersebar luas di media sosial dan menjadi viral hingga menghebohkan.Perempuan berusia 70 tahun itu bahkan menyebut dirinya sebagai pembuat hoaks terbaik.
Apa yang dilakukan Ratna dengan mengakui kesalahannya mungkin tak semua orang bisa melakukan. Sikap ksatrianya patut diberikan apresiasi, karena hanya seorang pemberani yang mau mengakui kesalahannya.
Berikut sikap Ratna Sarumpaet yang patut dihargai usai membongkar semua kebohongannya di hadapan publik:
1. Akui Kesalahan
Bertempat di kediamannya di kawasan Jalan Kampung, Melayu Kecil, Jakarta Selatan, Ratna membeberkan semua akal bulusnya terkait kabar dirinya dikeroyok orang tak dikenal di Bandung.
Sebelum akhirnya berita hoaks itu berkembang dan menjadi kabar menghebohkan, dia mengaku semua berawal dari rasa penasaran sang anak saat melihat wajah ibunya lebam dan bengkak-bengkak.
"Dipukul orang," kata Ratna menjawab rasa penasaran anaknya saat itu.
Ratna mengaku cerita pemukualan itu awalnya hanya untuk konsumsi keluarganya. Tidak ada hubungannya dengan politik atau bermaksud mengumbarnya menjadi kepentingan publik.
"Mohon jangan saya dikira mau mencari pembenaran, enggak, ini salah. Apa yang saya lakukan adalah sesuatu yang salah," ucap Ratna.
Advertisement
2. Minta Maaf ke Publik
Namun, entah bagaimana akhirnya foto-foto wajahnya yang memar-memar usai operasi sedot lemak beredar di media sosial dan viral.
Cuitan pertama yang menanggapi luka lebam di wajah jurkam pemenangan Prabowo-Sandi ini berawal dari twit akun Wakil Ketua DPR Fadli Zon.
"Mbak@RatnaSpaet mmg mengalami penganiayaan n pengeroyokan oleh oknum yg blm jelas. Jahat n biadad sekali," ucap Fadli Zon, pada 2 Oktober 2018.Â
Â
Mbak @RatnaSpaet mmg mengalami penganiayaan n pengeroyokan oleh oknum yg blm jelas. Jahat n biadab sekali.
— Fadli Zon (@fadlizon) October 2, 2018
Â
Rachel Maryam uga menyuarakan suaranya lewat akun Twitternya @cumarachel kala melihat wajah bengkak Ratna Sarumpaet.
"Innalillahi bunda @RatnaSpaet semalam dipukuli sekelompok orang. Saat ini keadaan babak belur. Hei kalian beraninya sama ibu2! Apa kalian gak punya ibu? Lahir dari apa kalian?" tulis Rachel Maryam dalam akun Twitternya @cumarachel.
Penyesalan memang kerap datang terlambat. Begitu mendapat respon dari rekan-rekan di Timses Prabowo-Sandi, Ratna kembali mengaku ke cerita awal bahwa dirinya memang telah dipukuli.
Hingga tanpa dia sadari perbuatannya telah membuat isu pengeroyokan tersebut bagai bola panas yang kian menjerumuskannya. Saat semua sandiwaranya terkuak, Ratna Sarumpaet meminta maaf.Â
"Saya meminta maaf pada pihak semua yang terkena dampak yang saya lakukan. Saya memita maaf pada semua pihak yang selama ini saya kritik dan kali ini berbalik ke saya," kata Ratna.Â
3. Minta Maaf Pada Keluarga
Sebelumnya aktivis sosial ini juga telah meminta maaf kepada keluarganya.Â
Dalam pengakuannya di hadapan media, Ratna mengaku telah meminta maaf kepada anak-anaknya.
"Saya minta maaf kepada orang-orang yang membantu saya di rumah ini yang selama sekian hari ini saya selalu bohongi. Bohong itu sebuah perbuatan yang salah. Dan saya tidak punya jawaban bagaimana mengatasi kebohongan kecuali mengakui dan memperbaikinya."Â
Advertisement
4. Minta Maaf ke Tokoh Politik
Permintaan maaf Ratna Sarumpaet selanjutnya ditujukan kepada Ketua Umum Partai Prabowo Subianto.
"Saya memohon maaf kepada Pak Prabowo Subianto yang kemarin tulus membela kebohongan yang saya buat. Saya tidak tahu apa rencana Tuhan dan berjanji akan memperbaiki," kata Ratna Sarumpaet dalam jumpa pers di kediamannya, Jakarta, Rabu (3/10/2018).
Sebelumnya capres Prabowo angkat bicara soal dugaan pengeroyokan yang dialamu aktivis perempuan ini di Bandung, pada 21 September 2018.Â
Mantan Danjen Koppasus itu bahkan berencana bertemu Kapolri Jenderal Tito Karnavian terkait kasus tersebut.
Ratna yang menjadi salah satu anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga diduga mengalami penganiayaan fisik oleh orang tak dikenal.
Prabowo pun dengan tegas menyatakan, bahwa tindakan dugaan penganiayaan yang terjadi pada Ratna adalah sebuah hal di luar batas.
5. Mengundurkan diri
Usai mengungkapkan kebohogannya, Ratna Sarumpaet mengumumkan mengundurkan diri dari tim pemenangan Prabowo-Sandiaga sebagai juru kampanye nasional nomor urut 42.
Meski telah mengundurkan diri, Ratna berujar bahwa dirinya akan tetap berjuang untuk kemenangan Prabowo-Sandi. Dan untuk Indonesia yang lebih baik.
Surat pengunduran diri Ratna Sarumpaet itu sendiri ditujukan kepada Prabowo Subianto, Sandiaga Uno, Djoko Santoso, dan seluruh tim pemenangan Prabowo Sandi, beserta semua pimpinan partai koalisi Prabowo Sandiaga.Â
Â
Surat Pengunduran Diri - Ratna Sarumpaet - Dari Tim Pemenangan Prabowo Sandi - 3 Oktober 2018, Pukul 16.00.wib pic.twitter.com/mCTRTlwtSf
— Ratna Sarumpaet (@RatnaSpaet) October 4, 2018
Saksikan video pilihan di bawah ini:Â
Advertisement