4 Kenangan Terakhir Keluarga Korban Lion Air Jatuh yang Bikin Pilu

Meski puluhan bagian tubuh korban Lion Air jatuh di Karawang berhasil ditemukan, tak sedikit dari mereka yang ditinggalkan masih berharap sebuah mukjizat akan datang.

oleh Maria Flora diperbarui 02 Nov 2018, 10:26 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2018, 10:26 WIB
Menhub Tinjau Identifikasi Barang Temuan dan Serpihan JT 610
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi (tengah) melihat serpihan pesawat Lion Air JT 610 di Pelabuhan JICT 2, Jakarta, Selasa (30/10). Sejumlah barang ditemukan petugas dalam operasi pencarian. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Kepergian para korban pesawat Lion Air dengan rute Jakarta-Pangkalpinang, Senin, 20 Oktober lalu kini hanya menyisakan cerita pilu dan luka mendalam pada keluarga korban. Baik itu datang dari para awak kabin maupun penumpang.

Meski puluhan bagian tubuh korban Lion Air jatuh di Karawang berhasil ditemukan, tak sedikit dari mereka yang ditinggalkan masih berharap sebuah mukjizat akan datang.

Sementara itu, seiring penemuan kotak hitam Lion Air berupa Flight Data Recorder (FDR), Kamis pagi kemarin, sejauh ini sudah ada 230 potongan tubuh penumpang yang akan diambil DNAnya. DNA inilah yang nantinya akan dicocokan dengan kerabat para korban.

Berikut ini cerita pilu dan kenangan terakhir para keluarga penumpang Lion Air nahas yang jatuh di perairan Tanjung Karawang:

1. Co Pilot Harvino Dipromosikan Kapten

Pesawat Lion Air JT 610 jatuh di Teluk Karawang pada Senin 29 Oktober 2019
Pesawat Lion Air JT 610 jatuh di Teluk Karawang pada Senin 29 Oktober 2019 (Dok. Basarnas)

Co Pilot Harvino yang menjadi salah satu korban Lion Air jatuh ternyata tengah dipromosikan untuk menjadi Kapten.

Menurut Kapten Edward Limbong, dirinya dan Harvino kerap ditugaskan bersama. Tercatat ada empat kali jadwal penerbangan dimana dia disandingkan dengan korban sebagai kapten dan ko pilot.

"Dia mau diterbangkan jadi kapten dan sudah masuk grup. Tapi yang namanya takdir, kita tidak tahu," kata Edward di rumah co pilot Lion Air, Hervino, Green Lake 2, Serpong, Kota Tangerang Selatan, Kamis (1/11/2018).

Dimata Kapten Edward, sosok Hervino dikenal sebagai orang yang saleh. "Saya panggil dia Pak Ustaz, karena jenggotnya kan panjang dan orangnya saleh," ungkapnya.

2. Ponsel Butut Bawa Kabar Buruk

Kesedihan Keluarga Korban Lihat Barang Temuan Lion Air JT 610
Keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 dikawal petugas melihat barang-barang temuan di Pelabuhan JICT 2, Jakarta, Rabu (31/10). 189 orang menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 pada Senin (29/10) lalu. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Sementara itu, kabar lewat handphone yang diterimanya pagi-pagi membuat Ida Riani terkejut. Saat itu ibu dari salah satu penumpang Lion Air nahas tersebut tengah disibukkan dengan aktivitas di kebun.

Sosok di seberang ponsel berteriak. "Yuk, Restia ada nama di pesawat (Lion Air) yang letup tadi!"

Ida (48) sempat menampik kabar tersebut. Dia dengan yakin menyatakan sang putri ada di rumahnya bersama kedua cucunya. Rumah korban ternyata tak jauh dari rumah sang ibu.

"Saya jadul. Hape butut, ditelepon bisanya. Ngangkat dan nelepon. Enggak ngerti SMS, Whatsapp," kata Ida saat berbincang dengan Liputan6.com di RS Bhayangkara Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (31/10/2018).

3. Sepatu 2 Suporter Timnas di Serpihan Lion Air

Keluarga korban Lion Air JT 610 mencari sepatu kerabatnya (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)
Keluarga korban Lion Air JT 610 mencari sepatu kerabatnya (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Muhammad Rafi Andrian (23) juga terdaftar sebagai salah satu penumpang Lion Air dengan tujuan Pangkalpinang, Senin pagi, 29 Oktober lalu.

Kepada sang ayah, Rafi meminta izin pergi bersama teman-temannya untuk menonton pertandingan Indonesia vs Jepang U-19.

"Nonton Timnas. Terus pulang Senin pagi karena harus kerja di Pangkalpinang," ucap Epi, ayah korban.

Saat matanya tertuju tertuju ke sepasang sepatu sneakers hitam yang diletakan di antara jejeran serpihan pesawat Lion Air, raut wajahnya berubah. Itu adalah sepatu terakhir yang dikenakan anaknya saat akan berangkat ke Jakarta.

Setelah menemukan sepatu anaknya, Epi mengaku sedikit lega. Setidaknya, sepatu itu akan menjadi petunjuk untuk bertemu dengan jasad anaknya.

4. Tinggalkan Istri Hamil 3 Bulan

Gus Ipul temui keluarga korban pesawat Lion Air jatuh.
Gus Ipul temui keluarga korban pesawat Lion Air jatuh. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Deryl Fida Febrianto, korban Pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, ternyata meninggalkan seorang istri bernama bernama Luthfiayani Eka Putri yang sedang hamil tiga bulan.

"Luthfiayani Eka Putri, anak saya saat ini sedang hamil sekitar 3 bulanan. Mereka berdua sudah menikah siri beberapa bulan lalu," tutur Padiyatno di rumah duka, Rabu (31/10/2018).

Padiyatno sang mertua korban mengaku dirinya sempat mendapat firasat. Sang menantu beberapa hari sebelum keberangkatannya ke Pangkalpinang kerap berkomunikasi lewat Whatsapp.

"Entah itu cuma menanyakan keadaan saya," ucapnya.

Kenangan terakhir sang istri akan sosok suami tercinta juga diceritakan pada Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf atau Gus Ipul yang datang ke rumahnya.

"Sebelum berangkat kemarin saya berkomunikasi dan sedikit bercanda. Saya tanya sudah makan belum? Dia bilang makan dari mana kan cuma naik pesawat. Selain itu mas Deryl juga kirim foto kepada saya," kata Lutfiani saat ditanya Gus Ipul, Rabu (31/10 /2018).

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya