Liputan6.com, Jakarta - Polri meluncurkan tiga program berbasis teknologi di bidang lalu lintas. Program yang diluncurkan di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta dimaksudkan untuk efisensi, transparansi, dan akunbilitas penegakan hukum Direktorat lalu lintas.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusuf mengatakan, tiga program itu adalah electronic traffic law enforcement (E-TLE) atau tilang elektronik, Integrated vehicle dan Identification System atau (IVRIS), dan SMSinfo 8893.
Baca Juga
Yusuf membeberkan secara singkat electronic traffic law enforcement (E-TLE) atau tilang elektronik merupakan sistem penegakan hukum di bidang lalu lintas. Sistem ini menggunakan teknologi elektronik berupa kamera ANPR (Automatic Number Plate Recognition).
Advertisement
Kamera itu dapat mendeteksi tanda nomor kendaraan bermotor secara otomatis yang kemudian merekam dan menyimpan bukti pelanggaran tersebut untuk bisa dipergunakan sebagai barang bukti pada saat dilakukan penindakan.
Kemudian, lanjut Yusuf, IVIS adalah sistem regident Ranmor yang terintegrasi antara BKPB dan STNK sehingga satu kali input data di BPKB pada penerbitan STNK dilaksankan verifikasi dengan sistem baracode.
Terkahir, SMS Info dan USSD adalah invoasi Diltantas Polds Metro Jaya dalam bentuk pelayanan masyarakat melalui pesan singkat yang bertujuan untuk menginformasikan data ranmor, pajak ranmor, pajak remider, info SIM keliling dan info samsat keliling.
"Ini dalam rangka mewujudkan program Kapolri. Kami implementasikan program Promotor dalam bentuk tiga program tersebut," ucap Yusuf, Jakarta, Minggu (25/11/2018).
Sementara itu, Menteri PAN RB Syafruddin menyambut baik inovasi yang dilakukan Polri di bidang lalu lintas. Langkah ini diharapkan dapat ditiru daerah lain.
"Saat ini semua orang ingin tahu apa yang dilakukan oleh pemerintah. Dan salah satunya. Dengan begini masyarakat bisa melihatnya," ujar dia
Dalam acara tersebut dihadiri, Menteri PAN RB Syafruddin, Wakapolri Komjen Pol Ari Dono, Kepala Korps Lalulintas Irjen Pol Refdi Andri, Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis, dan Gubernur Anies Baswedan.