Liputan6.com, Jakarta - TNI mengirim 1 Satuan Setingkat Kompi (SSK) atau sekitar 130 personel menuju lokasi pembunuhan 31 pekerja proyek Istaka Karya yang sedang membangun jembatan di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua. Meski bergegas melakukan pemeriksaan pada Selasa pagi ini, personel terkendala akses jalan menuju lokasi.
"Daerah tersebut agak sulit dijangkau. Kalau dari Kabupaten Wamena, masih harus ke Distrik 2, itu masih empat jam naik kendaraan," tutur Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Dax Sianturi saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (4/12/2018) pagi.
Baca Juga
Sementara, lanjut Dax, dari distrik kedua ke Distrik Yigi masih harus ditempuh sekitar dua jam perjalanan. Terlebih, kondisi jalan yang rusak membuat tim harus lebih berhati-hati.
Advertisement
"Informasi sulit didapat, makanya kita harus cek ke sana dan paling kita tunggu lewat radio. Tidak melalui ponsel karena sinyal nggak ada," jelas dia.
TNI masih mempertimbangkan penggunaan jalur udara untuk menjangkau lokasi pembunuhan puluhan pekerja proyek Trans Papua itu. Selain karena faktor alam, gangguan dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) juga bisa terjadi.
"Dari udara masih kita pertimbangkan karena sangat dipengaruhi faktor cuaca. Sekarang cuaca nggak menentu di sini. Keamanan dari pesawat itu juga harus kita pertimbangkan. Jadi opsi terbaik sementara ini lewat darat. Tadi pagi sudah kita berangkatkan 1 SSK," Dax menandaskan.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
31 Pekerja Dibunuh
Sebelumnya, puluhan pekerja jalan dan jembatan Trans Papua di Kabupaten Nduga, Papua dibunuh oleh kelompok tak dikenal. Pembunuhan itu terjadi pada Minggu 2 Desember 2018 di Kali igi dan Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua.
Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Papua AKBP Suryadi Diaz membenarkan hal tersebut. Dia mengatakan, total ada 31 pekerja yang dibunuh oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua.
"31 Orang meninggal dunia," ujar Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Papua AKBP Suryadi Diaz kepada JawaPos.com, Senin (3/12/2018).
Diaz mengatakan, 31 pekerja itu tewas dalam waktu yang berbeda. Sebanya 24 orang dibunuh pada 1 Desember 2018, sedangkan 7 orang lainnya dibunuh pada hari berikutnya.
"Didapati, 31 orang ditemukan tewas. 24 orang dibunuh hari pertama, 8 orang yang sempat menyelamatkan diri di rumah anggota DPRD dijemput dan dibunuh, 7 orang meninggal dunia dan 1 orang belum ditemukan atau melarikan diri," kata Diaz.
Para pekerja proyek Istaka Karya itu tengah membangun jembatan di Kali Yigi dan Aurak. Saat ini tim gabungan TNI dan Polri sedang menuju lokasi kejadian di Kali Yugi dan Kali Aurak Nduga.
Â
Advertisement