Liputan6.com, Jakarta - Wakapolres Jayawijaya, Kompol A. Tampubolon menyebutkan 31 pekerja Trans Papua yang sedang kerjakan proyek jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak, Kabupaten Nduga yang tewas berawal dari cekcok mulut dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Sabtu, 1 Desember 2018.
"Informasi awal yang kami dapatkan, penyanderaan sekelompok orang KKB dan melakukan aksi teror," jelas Tampubolon di Kantor Polres Jayawijaya, di Wamena, Senin malam, 3 Desember 2018.
Tapi dari informasi yang beredar, penembakan dan pembunuhan itu terjadi berawal Sabtu, 1 Desember 2018, saat KKB sedang mengadakan upacara hari ulang tahun Organisasi Papua Merdeka (HUT OPM) di Distrik Yigi. Lalu salah satu korban pembunuhan melihat dan mengambil foto kegiatan itu, sehingga KKB marah dan menembaki para korban.
Advertisement
Wakil Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih, Letkol Inf Dax Sianturi saat dikonfirmasi belum bisa memberikan keterangan terkait informasi penembakan dan pembunuhan para pekerja bangunan jembatan PT Istaka Karya oleh KKB di Kabupaten Nduga.
"Saya juga mendengar informasi yang sama, tetapi saya belum bisa pastikan apakah itu benar atau tidak. Sebab informasi ini kami dapatkan dari masyarakat dan belum melihat langsung. Tapi kami sedang upayakan cari kebenaran informasi ini," jelas Dax saat dikonfirmasi, Senin, 3 Desember 2018.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
KKB Pimpinan Yanus Kogoya
Sementara, Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Nduga (Waket I DPRD Nduga), Alimin Gwijangge menduga pelaku pembunuhan para pekerja Trans Papua bukan dilakukan masyarakat biasa.
"Tapi pelakuknya KKB pimpinan Yanus Kogoya," kata Alimin Gwijangge saat dihubungi melalui telepon selulernya dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, pukul 11.30 WIT, Senin malam, 3 Desember 2018 sepeti dikutip dari kabarpapua.co.
Alimin mengaku saat ini pihaknya berada di Kenyam dan terus melakukan koordinasi dan menggali informasi terkait kejadian itu. Tapi dari informasi yang dia dapat hingga Senin malam, 3 Desember 2018 jenazah para korban belum dievakuasi dan masih berada di tempat kejadian.
Menurut Alimin, para tenaga kerja dari perusahaan itu telah terbagi di tiga tempat berbeda, diantaranya di lokasi Kali Yigi, Kali Irigi dan Kali Aorak.
Advertisement