Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dituding sebagai biang kerok dari perusakan atribut Partai Demokrat di Pekanbaru, Riau. Tudingan itu beredar melalui pesan singkat di media sosial.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto merasa heran dengan tudingan tersebut. Pasalnya, Riau bukan basis dari partai banteng bermoncong putih.
"Riau itu daerah yang kami tidak begitu kuat. Tahun 1999 saja, kami kalah dengan Golkar. Sehingga kami mensinyalir bahwa ada penyusup yang mengaku dan mengatasnamakan pihak tertentu. Dan kemudian ada yang menggunakan itu untuk playing victim," ucap Hasto di Gedung Akper PAL Langkat, Sumatera Utara, Sabtu (15/12/2018).
Advertisement
Dia mencontohkan, saat Demokrat mengunjungi basis-basis PDIP. Pada saat itu, tak ada satupun kader PDIP yang menghalangi. Apalagi merusak atribut partai.
"Ketika bus kampanye Demokrat yang eksklusif, lux dan mahal melintas di wilayah yang menjadi basis PDIP pun semua aman-aman saja. Apalagi di Riau," kata Hasto.
Oleh karena itu, dia meminta masyarakat memperangi hoaks yang bisa mengadu domba. "Jadi mari perangi bersama, para penyusup yang mencoba mengadu domba partai tersebut," ajak Hasto.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Soal SBY
Dia enggan mengomentari dan tak mengetahui soal pernyataan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengatakan pendukung Jokowi di balik perusakan atribut tersebut.
"Tetapi biasanya kan kalau ada persoalan langsung menjadi korban. Sehingga rakyat itu kemudian berbelas kasihan. Tetapi kami juga memahami bahwa ini bagian dari style, ini bagian dari karakter," kata Hasto.
Sementara itu, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat, secara pribadi, turut prihatin dengan praktik seperti itu. Menurut dia, sudah tak sepantasnya.
"Tidak selayaknya bendera seperti itu dirusak. Oleh karena itu, saya mengutuk keras dan meminta pada Partai Demokrat untuk tidak menuduh, kembalikan kepada proses hukum. Selidiki siapa aktor intelektualnya," ujar Hasto.
Advertisement