Jangan Pencet Tomcat Saat Digigit

Tomcat merupakan jenis serangga atau kumbang rove yang biasa disebut semut semai atau semut kayap. Serangga ini merupakan kelompok serangga pertanian sebagai predator dari hama pertanian seperti wereng dan lain-lain.

oleh Liputan6 diperbarui 20 Mar 2012, 19:54 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2012, 19:54 WIB
120319aserangga-tomcat.jpg
Liputan6.com, Jakarta: Tomcat sedang menjadi buah bibir karena menyerang manusia di sejumlah tempat. Hewan ini merupakan jenis serangga atau kumbang rove yang biasa disebut semut semai atau semut kayap.

Serangga ini merupakan kelompok serangga pertanian sebagai predator dari hama pertanian seperti wereng dan lain-lain. Efeknya, kulit manusia yang terkena racun tomcat akan terasa panas, melepuh dan membekaskan luka-luka merah. Kementerian Kesehatan pun telah merilis pola-pola pengobatan dari bahaya racun serangga tomcat.

"Tata laksana sebagaimana pengobatan dermatitis contact irritant. Jika ada menemukan serangga ini, jangan dipencet agar racun tidak mengenai kulit. Lalu, masukkan serangga tersebut ke plastik dengan hati-hati, terus buang ke tempat yang aman," kata Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan RI, Prof dr Tjandra Yoga Aditama dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Selasa (20/3).

Tjandra menyarankan bila seseorang terkena racun tomcat harus segera dicuci dengan air mengalir dan sabun pada kulit yang bersentuhan dengan serangga ini. "Pastikan serangga ini tidak ada lagi, untuk mencegah pertambahan lesi di kulit. Kompres kulit dengan cairan antiseptik dingin bila sudah timbul lesi seperti luka bakar. Bila berlanjut sebaiknya berobat ke fasilitas kesehatan terdekat," paparnya.

Ada 622 spesies yang menyebar di seluruh dunia. Spesies di Indonesia yang menyebabkan dermatitis adalah paederus peregrines. Pernah dilaporkan menimbulkan wabah dermatitis di Australia, Malaysia, Srilangka, Nigeria, Kenya, Iran, Afrika Tengah, Uganda, Argentina, Brazil, Perancis, Venezuela, Ecuador dan India.

Habitat lingkungan adalah berupa tambak liar dan ada sedikit semak-semak. sebenarnya serangga tersebut bersifat kosmopolitan, artinya berada dimana-mana dan suka daerah yang lembab, bisa di lantai tanah maupun lantai keramik juga bisa.Tempat yang disukai yakni tempat yang lembab dan tanaman, seperti padi dan jagung. Merupakan salah satu predator wereng

Penyakit yang ditimbulkan pada manusia akibat serangan racun serangga tomcat tersebut yakni Dermatitis Contact Irritant. Hal itu diakibatkan racun paederin (C25 H45O9N) yang ada di dalam badan, kecuali disayap. Dermatitis terjadi bila bersentuhan secara langsung dengan serangga atau secara tidak langsung, misalnya melalui handuk, baju atau barang lain yang tercemar racun paederin.

Kulit yang terkena biasanya daerah kulit yang terbuka, dalam waktu singkat akan terasa panas. Setelah 24-48 jam akan muncul gelembung pada kulit dengan sekitar berwarna merah yang menyerupai lesi akibat terkena air panas atau luka bakar, Pada kasus yang jarang tidak menimbulkan gejala kulit yang berarti, selain itu perlu dipastikan bahwa tidak ada riwayat terkena bahan kimia atau luka bakar.

Berikut adalah Ciri-ciri dari Serangga Tomcat tersebut:
 
- Panjang sekitar 1 cm
- Badan berwarna oranye dengan bagian bawah abdomen dan kepala berwarna gelap.
- Memiliki sepasang sayap namun tersembunyi
- Sepintas mirip semut
- Bila merasa terancam akan menaikkan bagian perut (abdomen) sehingga nampak seperti kalajengking (APY/YUS)
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya