Liputan6.com, Jakarta - Sinergitas antara Kementerian dan Lembaga untuk membantu program penanggulangan terorisme, dipandang berjalan baik, setidaknya di Sulawesi Tengah dan Nusa Tenggara Barat. Di tahun 2019, menyasar ke Jawa Timur.
Hal ini disampaikan Menko Polhukam Wiranto saat menghadiri penyampaian laporan pelaksanaan sinergitas antar-kementerian dan lembaga pemerintahan, program penanggulangan terorisme Tahun 2018, oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Baca Juga
"Jawa Timur dulu. Karena kita akan mencoba untuk mencari daerah-daerah yang kita lihat ada indikasi masalah terpaparnya masyarakat oleh aksi dan terorisme," ucap Wiranto di Jakarta, Kamis (27/12/2018).
Advertisement
Dia menegaskan, ini sesuai dari laporan BNPT. Terlebih memang sudah ada yang dikembangkan program deradikalisasi di sana.
"Tentunya ini dari hasil pemantauan BNPT dan di Jatim sudah ada proyek deradikalisasi yang dikembangkan BNPT. Dari situ nanti kembangkan ke wilayah lain," jelas Wiranto.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Alasan Pilih Jatim
Kepala BNPT Suhardi Alius menjelaskan alasan lebih memilih Jatim dari pada Jawa Tengah.
"Kenapa Jatim? Kita sudah urus Jateng. Kita berikan akses ekonomi dan warung untuk teroris dan korban yang sudah sadar, kita kasih mata pencaharian mereka. Kita kasih akses ekonomi, sehingga tidak kembali," ungkap Suhardi.
Menurutnya, ke depan akan berkembang di seluruh Indonesia. Dan diharapkan bukan hanya seluruh kementerian dan Pemerintah Daerah, serta tokoh masyarakat.
"Kami sudah bersurat ke Gubernur Jatim supaya mengalokasikan juga hal-hal seperti itu. Semoga pemerintah juga mendukung program sinergitas ini dengan baik," pungkas Suhardi.
Advertisement