Romi Tegaskan Tak Ada Lagi Dualisme di PPP

Menurut Romi, dengan putusan Mahkamah Agung, tidak boleh ada lagi pihak yang mengaku pimpinan PPP.

oleh Merdeka.com diperbarui 07 Jan 2019, 05:24 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2019, 05:24 WIB
Romi buka Rapimnas II PPP versi muktamar Surabaya
Ketum Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP) Romahurmuziy memberikan sambutan saat pembukaan Rapat Pimpinan Nasional II PPP versi muktamar Surabaya di Hotel Ibis Cawang, Jakarta Timur, Selasa (23/5). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M Romahurmuziy menegaskan kini tidak ada lagi dualisme di partainya. Hal itu disampaikan saat memberikan pidato di Hari Lahir (Harlah) ke-46 PPP di Kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.

"Ada kabar gembira yang sudah saya tulis disini bahwa seluruh persoalan hukum PPP kita selesai. Karena semua komponen gugatan di tingkat peninjauan kembali (PK) terkahir di putuskan di tingkat PK Tata Usaha Negara sudah kita menangkan jadi tidak ada lagi dualisme di Partai Persatuan Pembangunan," kata Romahurmuziy, di lokasi, Minggu (6/1/2019).

Menurut pria yang akrab disapa Romi ini, dengan putusan Mahkamah Agung, tidak boleh ada lagi pihak yang dengan sengaja atau tak sengaja menyatakan diri lagi sebagai pimpinan PPP. Dia meminta kadernya untuk melapor pada penegak hukum jika ada yang mengaku sebagai pemimpin partai berlambang Ka'bah itu.

"Dan selanjutnya melakukan tindakan-tindakan yang dianggap perlu untuk menegakkan kewibawaan dan menjaga kehormatan partai," ungkapnya.

Romi juga meminta kadernya untuk selalu memantau kondisi agar tidak ada kader lagi yang mengaku-ngaku sebagai pemimpin PPP. Dia menyarankan para dewan pimpinan wilayah dan cabang memberikan tindakan tegas.

"Dan saya sudah menginstruksikan dewan pimpinan wilayah, dan dewan pim cabang. kalau masih ada yang ngaku-ngaku apalagi membawa aspirasi berbeda dari kepengurusan partai sapu, sisir, sikat," ujarnya.

 

Tidak Ada Lagi Kompromi

Romi buka Rapimnas II PPP versi muktamar Surabaya
Ketua Umum DPP PPP Romahurmuziy (kedua kiri) bersama Wakil Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono (kiri) saat menghadiri pembukaan Rapimnas II PPP versi muktamar Surabaya di Hotel Ibis Cawang, Jakarta Timur, Selasa (23/5). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

"Yang tanggung jawab ketua umum dewan pimpinan pusat. Tidak ada kompromi. Ini soal kehormatan penegakan panji-panji Partai Persatuan Pembagunan," sambungnya.

Anggota DPR ini juga menyindir Djan Faridz cs yang selama tiga tahun terakhir mengaku-ngaku sebagai pimpinan PPP. Rommy menilai Djan Faridz cs sebagai kader palsu dan telah berkhianat.

"Para petualang yang menjadi pimpinan PPP Djan Faridz, yang selama tiga tahun lebih mengganggu kebesaran PPP, terbukti sudah berkhianat dan membelot ke partai-partai lain," ucapnya.

 

Reporter: Sania Mashabi

Sumber: Merdeka.com.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya