Ketua OK Oce Klaim Lahirkan 29.346 Tenaga Kerja Baru di Jakarta

Untuk mengantongi IUMKdari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) DKI Jakarta, masyarakat harus mendaftar sebagai anggota terlebih dahulu.

oleh Ika Defianti diperbarui 18 Mar 2019, 15:57 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2019, 15:57 WIB
DPRD DKI
DPRD DKI Jakarta, Rendhika D Harsono (kanan), mengapresiasi Gerakan Ekonomi Kerakyatan atau (Gerak OKE OCE) yang digagas oleh Calon Wakil Presiden nomor urut 2 Sandiaga Uno (tengah).(istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum One Kecamatan One Center for Entrepreneurship (OK Oce) Indonesia, Iim Rusyamsi menyebut program Ok Oce telah melahirkan sebanyak 29.346 tenaga kerja baru di Jakarta selama 2018.

"Berdasarkan data per 31 Desember 2018 dari Pemprov DKI Jakarta, sebanyak  29.346 tenaga kerja dari 16.734 izin usaha mikro dan kecil yang diterbitkan," kata Iim saat dihubungi, Senin (18/3/2019).

Iim mengatakan, untuk mengantongi izin usaha mikro dan kecil (IUMK) dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) DKI Jakarta, masyarakat harus mendaftar sebagai anggota terlebih dahulu.

Setelah menjadi anggota, Iim menyebut masyarakat harus mengikuti pelatihan dasar di setiap kecamatan yang ditentukan.

Setelah itu kata dia, peserta dapat memasukan produk atau jasa yang akan dijual dan kemudian baru difasilitasi pembuatan IUMK.

"Pelatihan selama 2018 sebanyak 53ribu (peserta). Sekarang sudah mulai berjalan yang 2019," jelas dia.

 

Klaim Sandiaga Uno

Sebelumnya, Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno mengklaim program one kecamatan, one center of entrepreneurship (OK OCE) yang pernah diusungnya saat menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta mengurangi 20 ribu pengangguran pada 2018.

Sandiaga menyampaikan hal itu saat menanggapi tema ketenagakerjaan pada debat pilpres ketiga, Minggu, 17 Maret 2019.

Sandiaga menuturkan, yang dibutuhkan generasi muda adalah kesempatan bekerja. Untuk memberikan kesempatan itu, pihaknya akan menyiapkan pelayanan terpadu satu pintu sehingga dapat mengarahkan generasi muda menjadi wirausaha.

"Bagaimana Indonesia bisa masuk jadi negara tujuh besar pada 2030-2035 jika anak muda tidak diberikan pekerjaan sehingga menjadi pengangguran. Yang dibutuhkan masa depan anak muda kita adalah kesempatan. Siap kerja dengan pelayanan terpadu satu pintu diarahkan jadi wirausaha," kata dia.

 

Saksikan Vieo Pilihan Berikut Ini: 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya