KPK Amankan 4 Orang dalam OTT Direktur Krakatau Steel

KPK menangkap direktur Krakatau Steel dalam sebuah operasi tangkap tangan (OTT).

oleh Fachrur Rozie diperbarui 22 Mar 2019, 23:01 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2019, 23:01 WIB
Barang Bukti Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan
Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan memberikan keterangan pers terkait operasi tangkap tangan (OTT) Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan di Gedung KPK, Jumat (27/7). KPK menetapkan 4 tersangka GR, ZH (Zainuddin), ABN dan AA. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap direktur Krakatau Steel dalam sebuah operasi tangkap tangan (OTT). Pada OTT itu, penyidik mengamankan 3 orang lainnya.

Operasi senyap tersebut berlangsung pukul 18.30 WIB, Jumat (22/3/2019).

"Sampai saat ini sekitar 4 orang yang diamankan sudah berada di gedung KPK untuk klarifikasi lebih lanjut," kata Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan saat dikonfirmasi, Jakarta, Jumat.

 

OTT KPK terhadap direktur Krakatau Steel ini berlangsung sore tadi. Namun, dia tidak menjelaskan di mana penangkapan itu dilakukan.

Penangkapan ini berawal dari laporan masyarakat tentang adanya rencana pemberian suap kepada direktur Krakatau Steel yang kemudian ditelusuri KPK.

"Ya benar, tadi sore sekitar pukul 18.30 WIB tim KPK memang menemukan adanya dugaan transaksi pemberian uang pada salah satu Direktur BUMN dari pihak swasta," kata Basaria.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Diduga Terima Suap

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap tangan direktur PT Krakatau Steel menerima suap dari pihak swasta. KPK menduga, sebagian uang suap telah diterima yang bersangkutan sebelum OTT.

"Diduga sebagian uang telah diberikan secara cash dan yang lainnya menggunakan sarana perbankan," kata Basaria saat dikonfirmasi soal OTT direktur Krakatau Steel, Jakarta, Jumat (22/3/2019).

Menurut dia, penyidik tengah mendalami transaksi tersebut, apakah menggunakan rupiah atau dolar.

KPK menduga, direktur Krakatau Steel itu menerima suap dari pihak swasta yang pernah berkepentingan dengan salah satu proyek di BUMN tersebut.

"Ada rencana pemberian uang dari pihak swasta yang pernah atau berkepentingan dengan proyek di salah satu BUMN," ujar Basaria.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya