2 Sikap Kapolres Garut atas Pernyataaan AKP Sulman

Institusi Polri sempat dibuat gempar dengan pengakuan AKP Sulman dalam konfrensi pers di Lokataru bersama Haris Azhar di Jakarta, Minggu 31 Maret.

oleh Maria Flora diperbarui 02 Apr 2019, 08:43 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2019, 08:43 WIB
Mantan Kapolsek Pasir Wangi, Garut, AKP Sulman Ajiz (kiri). (Merdeka.com)
Mantan Kapolsek Pasir Wangi, Garut, AKP Sulman Ajiz (kiri). (Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - AKP Sulman Ajiz membantah semua pernyataannya terkait dia diminta menggalang dukungan untuk Jokowi-Ma'ruf Amin. Dia pun mengaku salah karena telah menyatakan Polri tidak netral dalam pilpres 2019.

Semua itu dilakukan lantaran dirinya terlalu emosi saat dimutasi ke Mapolda Jabar oleh Kapolres Garut, AKBP Budi Satria Wiguna.

Sebelumnya, institusi Polri sempat dibuat gempar dengan pengakuan AKP Sulman dalam konfrensi pers di Lokataru bersama Haris Azhar di Jakarta, Minggu 31 Maret.

Sulman mengaku telah diperintahkan Kapolres Garut untuk melakukan penggalangan dukungan untuk Jokowi-Ma'ruf. Bahkan, mantan Kapolsek Pasir Wangi ini mengklaim dirinya diancam bakal dimutasi jika paslon 01 kalah di daerahnya.

Lantas, seperti apa sikap Kapolres Garut atas pernyataaan AKP Sulman?

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Bantah Semua Tudingan

Ilustrasi Oknum Polisi
(Ilustrasi)

Di hari yang sama usai AKP Sulman menggelar konfrensi pers, bertempat di Mapolres Garut, Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna membantah semua tudingan terkait seruan untuk memenangkan Capres 01 Jokowi-Maruf Amin.

"Jelas itu tidak berdasar. Memang tiap bulan kita kumpulkan para Kapolsek tapi untuk tujuan pengamanan," ujar dia di Mapolres Garut, Minggu (31/3/2019) malam.

Menurutnya, sebagai pimpinan tertinggi di daerah, dirinya memiliki kewajiban untuk memberikan pemahanan mengenai Babinkamtibmas. Kondisi ini mengingat Polres Garut memiliki 33 Polsek yang membawahi 42 kecamatan.

Terlebih lagi menjelang pesta demokrasi yang akan digelar pada 17 April ini. Sehingga perlu terus dilakukan evaluasi secara berkala lewat pertemuan-pertemuan rutin seluruh anggota.

"Garut ini rawan konflik dengan intensitas kriminal tinggi. Jadi wajar langkah-langkah pencegahan harus dilakukan," ujar AKBP Budi Satria.

 

Klarifikasi Berita yang Beredar ke Propam

Tidak hanya membantah, Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna juga telah melapor ke Divisi Profesi dan Pengamanan (Div Propam), Minggu, 31 Maret 2019 untuk mengklarifikasi pemberitaan yang beredar terkait seruan untuk mendukung salah satu paslon di Pilpres 2019.

Hal ini diungkap Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko saat dikonfirmasi Liputan6,com, Senin kemarin.

"Kapolres Garut tadi malam menginisiasi dirinya untuk dimintai keterangan terkait dengan banyaknya pemberitaan di media. Jadi beliau (Kapolres Garut) sudah diperiksa," ucap dia.

Sementara itu, Divisi Propam Polda Jabar juga berencana memanggil mantan Kapolsek Pasir Wangi, Garut, AKP Sulman Ajiz guna dimintai keterangan terkait dugaan timpangnya netralitas Polri.

"Nantinya akan dilakukan pemeriksaan sesuai SOP yang berlaku. Tunggu (pemeriksaan) dari hasil fungsi pengawas di kita," ucap Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko ketika dikonfirmasi, Senin, 1 April kemarin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya