Usai Sidang, Ratna Sarumpaet Kembali Acungkan Dua Jari ala Prabowo-Sandi

Meski sudah dipecat dari Badang Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Sandi, Ratna menegaskan tetap setia memilih pasangan calon nomor urut 02 tersebut.

oleh Ady AnugrahadiMuhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 09 Apr 2019, 15:25 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2019, 15:25 WIB
Gaya Ratna Sarumpaet Jelang Sidang Lanjutan
Terdakwa kasus berita hoaks penganiayaan, Ratna Sarumpaet menyapa awak media saat tiba untuk menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (4/4). Sidang kali ini beragendakan pemeriksaan saksi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Terdakwa Ratna Sarumpaet mengacungkan salam dua jari khas Prabowo-Sandi saat ditanya soal pilihan politik di Pemilihan Presiden 2019. Dia menegaskan untuk calon presiden dan wakil presiden tetap di nomor urut 02 tersebut.

"Pilihan saya tetap-lah," kata Ratna sembari mengangkat dua jari di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (9/4/2019).

Ratna pun berharap pemilu kali ini berlangsung aman dan damai dan tidak terjadi hal tak diinginkan.

“Saya berharap pemilu berjalan damai," kata Ratna Sarumpaet.

Pandangan ibunda Atika Hasiholan soal Pemilu dilakukan usai menjalani sidang lanjutan kasus berita bohong insiden penganiayaan fiktif, untuk menutupi aksi operasi plastiknya.

Diketahui, sidang hari ini beragendakan kesaksian Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal dan Ruben TJ.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Kesaksian Said Iqbal soal Tiga Sikap Prabowo

Presiden KSPI, Said Iqbal
Presiden KSPI, Said Iqbal memberikan kesaksian dalam sidang kasus dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks dengan terdakwa Ratna Sarumpaet di PN Jakarta Selatan, Selasa (9/4). Sidang beragenda mendengarkan keterangan sejumlah saksi, salah satunya yaitu Said Iqbal. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Said mengungkapkan tiga reaksi Prabowo Subianto setelah mendengar keterangan Ratna Sarumpaet yang mengaku korban penganiayaan. Pertama, Prabowo menyarankan melaporkan ke pihak berwajib.

"Saya ingat satu, sebaiknya lapor polisi dan lakukan visum karena ini adalah penganiayaan. Sekali lagi kita tidak tahu bahwa itu adalah sebuah kebohongan," ucap Iqbal.

Kedua, Prabowo menekankan demokrasi harus damai dan adil.

"Prabowo cerita tidak boleh ada kekerasan di dalam demokrasi. Tidak boleh violence, victims," ucap dia.

Ketiga, Prabowo bersedia menemui Kapolri untuk meminta kasus penganiayaan Ratna Sarumpaet segera ditangani. "Kalau memang ada sesuatu yang dirasakan oleh Kak Ratna dengan polisi. Pak Prabowo bersedia ketemu Pak Kapolri menyampaikan hal ini," tutur Said.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya