MRT Sediakan Gerbong Khusus Wanita di Jam Sibuk

MRT akan beroperasi lebih awal dan berakhir lebih malam mulai pada Rabu, 1 Mei 2019.

oleh Ika Defianti diperbarui 02 Mei 2019, 14:28 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2019, 14:28 WIB
Bulan Depan Masyarakat Bisa Ikut Uji Coba MRT
Dua kereta MRT berada di stasiun Lebak bulus Jakarta, Senin (25/2). Pada 5 Maret nanti pihak Kereta MRT akan membuka pendaftaran uji coba umum. Dengan begitu, masyarakat bisa mengikuti progres pembangunan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta telah memberlakukan satu gerbong khusus penumpang pada jam sibuk. Gerbong khusus tersebut berada di paling depan dari satu rangkaian kereta.

Coorporate Secretary PT MRT Jakarta, Muhammad Kamaluddin menyebut gerbong khusus perempuan tersebut hanya berlaku pada pukul 07.00-09.00 WIB dan 17.00-19.00 WIB saja.

"Betul sudah diberlakukan kereta khusus wanita pada jam sibuk dan di hari kerja saja," ucap Kamaluddin kepada wartawan di Jakarta, Kamis (2/5/2019).

Sementara itu, Moda Raya Terpadu (MRT) akan beroperasi lebih awal dan berakhir lebih malam mulai pada Rabu, 1 Mei 2019.

"Jadi tidak lagi dari jam 5.30 sampai jam 22.30 WIB, tapi mulai besok MRT Jakarta akan mulai beroperasi dari jam 05.00 sampai jam 24.00," ucap William di Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta, Selasa (30/4/2019).

 

Puncak Penumpang MRT

Antusiasme Warga Ibu Kota Menjajal MRT
Antrean calon penumpang saat membeli tiket untuk menggunakan layanan transportasi Moda Raya Terpadu (MRT) di Stasiun Bundaran HI, Jakarta, Rabu (3/4). Layanan MRT dimulai pukul 05.30 WIB hingga 22.01 WIB. (merdeka.com/Imam Buhori)

Menurutnya, jumlah pengguna MRT Jakarta juga semakin meningkat. Puncak penumpang pun terjadi pada 13 Maret 2019 dengan angka 116.740 penumpang.

"52 persen orang naik MRT karena ketepatan waktunya, jadi ini yang kita jual. Kita evaluasi mesin dengan tingkat ketepatan waktunya mencapai 99,8 persen," ia mengakhiri.

Pengoperasian MRT telah berjalan sebulan dengan memberlakukan potongan tarif sebesar 50 persen. William Sabandar mengatakan, pihaknya telah mengusulkan agar tarif diskon itu diperpanjang sementara.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya