Kerjasama Bareng Shoope, Kemnaker Edukasi Para Pekerja Migran

Diharapkan para peserta bisa membangun jaringan untuk membuka peluang usaha yang ditekuni.

oleh stella maris diperbarui 14 Mei 2019, 17:34 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2019, 17:34 WIB
Kemnaker
Kemnaker bekerjasama dengan perusahaan e-commerce, Shoope dan PNM.

Liputan6.com, Jakarta Kemnaker bekerjasama dengan Penanaman Nasional Madani (PNM) dan PT Shopee International Indonesia melakukan pendampingan pada Kelompok Usaha Tenaga Kerja Mandiri (TKM) di Desa Migran Produktif (Desmigratif) di Desa Jragung, Kecamatan Karangawen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Selasa (14/5).

Dalam kesempatan ini, Kemnaker mengedukasi tentang pemasaran dan permodalan pada sekitar 50 peserta yang juga pekerja migran dan keluarganya.

"Selama ini masalah yang dihadapi adalah permodalan dan pemasaran. Nah, kali ini warga di kantong pekerja migran, diberikan edukasi pemasaran dan permodalan," kata Staf Khusus Kemnaker Maria Magdalena.

Menurut Maria Magdalena melalui edukasi pemasaran, diharapkan nantinya para peserta khususnya perempuan bisa membangun jaringan untuk membuka peluang usaha yang ditekuni, setelah tak lagi bekerja di luar negeri.

"Peserta belajar membuat toko online melalui ponselnya. Peserta yang tadinya pembeli, sekarang diedukasi menjadi penjual produk-produk andalan desanya. Sehingga nantinya diharapkan akan memiliki penghasilan sendiri dan tak tergantung kepada suami saja,"  katanya.

Manajer regional PNM Regional Jepara (Jateng), Anggun Pramana Putri mengatakan Mekaar PNM adalah layanan pemberdayaan melalui pembiayaan berbasis kelompok bagi perempuan pra-sejahtera.

"Bekerjasama dengan Kemnaker, kami fasilitasi warga desa memberikan dana dan pelatihan untuk mengembangkan usaha mulai dari Rp2 juta, Rp3 juta hingga Rp5 juta," katanya.

Anggun menambahkan syarat pemberian dana tersebut yakni perempuan dari keluarga pra sejahtera mulai 17 tahun hingga 58 tahun.

"Jika sudah ada sebanyak 7-30 perempuan dari keluarga pra sejahtera bisa langsung mengajukan program Mekaar, " katanya.

Kasi Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja, Heru Diyatno mengungkapkan sejak 2017 Disnaker Demak konsisten membina tenaga kerja di desa Jragung hingga menjadi Tenaga Kerja Mandiri (TKM), didampingi oleh tenaga pendamping Desmigratif.

Disnaker Demak kata Heru Diyatno, juga memberi kesempatan ke desa lain untuk mengikuti langkah para ibu Desa Jragung menjadi wirausahawan.

"Kami apresiasi semua pihak, Desa Jragung binaan kami telah diberikan kegiatan edukasi pemasaran dan permodalan," kata Heru.

Sementara itu, Kades Jragung Edy Susanto mengakui banyak warganya mengeluh kesulitan memasarkan usaha emping jagung yang sangat laris manis.

"Jadi hanya berkutat di Desa Jragung dan kurang bisa menghasilkan bukti sebagai pemilik yang menghasilkan," katanya.

Sedangkan usaha warga Desa Jragung lainnya, batik sudah mulai dikenal di kabupaten Demak, sering pameran di provinsi Jateng dan sudah banyak memiliki konsumen. "Harapan kami, dengan edukasi ini hasil produk desa Jragung lebih banyak terangkat dan banyak diminati oleh orang-orang di luaran sana," ujar Edy.

 

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya