Sebagian Besar Korban Tewas Kebakaran Pabrik Korek Gas di Langkat Ibu Rumah Tangga

Warga sekitar lokasi kejadian, Dewi mengatakan, jumlah pekerja di pabrik korek gas tersebut sekitar puluhan orang.

oleh Reza Efendi diperbarui 21 Jun 2019, 19:54 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2019, 19:54 WIB
Korban Tewas Kebakaran Pabrik Korek Gas di Langkat Capai 30 Orang, 5 Anak-Anak
Evakuasi korban tewas kebakaran di pabrik korek Langkat. (Liputan6.com/Reza Efendi)

Liputan6.com, Jakarta - Korban tewas akibat kebakaran pabrik korek gas di Jalan Tengku Amir Hamzah, Dusun IV, Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut) berstatus ibu rumah tangga.

Warga sekitar lokasi kejadian, Dewi mengatakan, jumlah pekerja di pabrik korek gas tersebut sekitar puluhan orang. Dirinya tidak mengetahui jumlah pasti, hanya mengetahui pekerja sebagian besar ibu rumag tangga.

"Kalau kerja, mereka juga sering bawa anaknya, makanya ada korban anak-anak," kata Dewi, Jumat (21/6/2019).

Diungkapkan Dewi, sepengetahuannya para pekerja berasal dari Desa Sambirejo. Meski begitu, ada juga pekerja berasal Stabat dan Binjai. Menurutnya, kejadian tersebut sekitar pukul 12.00 WIB.

"Warga sini banyak, ada juga warga luar yang kerja di pabrik itu," ungkapnya.

Korban tewas akibat kebakaran yang menghanguskan pabrik korek gas berjumlah 30 orang, dengan rincian 5 orang korban tewas merupakan anak-anak dan selebihnya orang dewasa. Para korban tewas dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut, Kota Medan.

 

4 Orang Selamat

Korban Tewas Kebakaran Pabrik Korek Gas di Langkat Capai 30 Orang, 5 Anak-Anak
Evakuasi korban tewas kebakaran di pabrik korek Langkat. (Liputan6.com/Reza Efendi)

Dalam peristiwa ini, diketahui ada empat korban orang pekerja yang selamat, yaitu Pipit, Ariyani, Nurasiyah, dan Ayu Anita Sari. Mereka berstatus warga Dusun II, Desa Sambirejo, Binjai Utara. Mereka selamat karena sedang keluar untuk makan siang.

Kapolsek Binjai, AKP B Naibaho menerangkan, pabrik merupakan tempat perakitan kepala pemantik api ilegal. Saat beroperasi, pabrik ini hanya menerima kepala pemantik api yang datang dari Medan dan sudah berisi gas. Di pabrik ini hanya merakit kepala batu pemantik api.

"Di sini dipasang kepala pemantiknya, lalu di-packing," ujarnya.

AKBP B Naibaho juga mengimbau kepada pihak keluarga untuk merapat ke RS Bhayangkara Polda Sumut di Medan, supaya dapat membantu pihak kepolisian mengetahui identitas dari para korban tewas akibat kebakaran pabrik di Langkat.

"Keluarga kita imbau dan arahkan ke sana (RS Bhayangkara Polda Sumut)," ucapnya.

Kapolsek Binjai mengungkapkan, informasi sementara yang diperoleh pihaknya, ledakan berawal saat seorang pekerja pabrik mencoba pemantik api yang telah dipasang batu mancis. Tiba-tiba terjadi ledakan dan menyambar pemantik api lainnya.

"Posisi para korban saat itu di belakang. Banyak yang tidak bisa keluar dari dalam rumah. Hal ini dikarenakan pintu depan tidak dapat diakses atau dibuka dan jendela dipasang jerjak besi," ungkapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya