Liputan6.com, Jakarta - Seluruh peserta Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menyelesaikan uji kompetensi. Dari 192 calon pimpinan, 4 di antaranya dinyatakan gagal karena absen.
Ketua Pansel KPK Yenti Garnasih mengatakan, hasil uji kompetensi dapat diketahui pada Senin 22 Juli 2019 mendatang.
Baca Juga
"Uji kompetensi bakal diumumkan Senin mendatang," kata dia di Pusdiklat Kementerian Sekretaris Negara, Cilandak, Jakarta, Kamis (18/7/2019).
Advertisement
Yenti menjelaskan, peserta yang dinyatakan lolos akan berlanjut ke fase psikotest.
"InsyaAllah digelar pada tanggal 28 Juli 2019. Nanti di sana kita menuju ke profil assesment test-test yang lain," ujar dia.
Kemudian, pihaknya akan melakukan uji publik yang bekerja sama dengan media. Terakhir, Pansel capim KPK akan melakukan sesi wawacancara.
"InsyaAllah di akhir Agustus kita selesai tinggal kita serahkan presiden kalo di rundown gitu. 2 September 2019 serahkan ke presiden," tutup dia.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Wakapolda Jabar Mengundurkan Diri
 Peserta Calon Pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjalani uji kompetensi pada Kamis (18/7/2019). Dari 192 yang ikut seleksi, empat diantaranya dinyatakan gugur.
Ketua Panitia Seleksi Capim KPK Yenti Garnasih menjelaskan, peserta yang mengikuti seleksi pada hari ini berjumlah 188 orang, sementara yang tidak hadir ada empat orang.
"Dua orang tanpa keterangan, satu terlambat. Sedangkan satu orang mengundurkan diri. Dia Wakapolda Jawa Barat Brigjen Akhmad Wiyagus," kata Yenti di Pusdiklat Setneg, Jakarta Selatan, Kamis (18/7/2019).
Yenti mengatakan, peserta yang terlambat datang saat seleksi capim KPK hari ini tidak diperkenankan mengikuti ujian. Menurut Yeni, hal ini sudah berdasarkan peraturan yang berlaku.
"Jadi toleransinya cuma 30 menit," ucap dia.
Yenti menerangkan, hasil tes akan diumumkan pada Senin 22 Juli 2019 mendatang. Peserta yang lolos, nantinya akan mengikuti psikotest pada 28 Juni 2019.
"Nanti di sana kita menju ke profil assesment tes-tes yang lain kemudian kita uji publik kerjasama media, baru kita wawancara," ujar dia.
Advertisement