Iriana Jokowi dan Mufidah Kalla Lepas 4 Ekor Elang Bondol di Batam

Ada empat ekor elang bondol atau Haliastur indus yang dilepas Iriana di Taman Wisata Alam (TWA) Muka Kuning Kota Batam.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 07 Agu 2019, 17:34 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2019, 17:34 WIB
Iriana Jokowi
Iriana Jokowi bersama Mufidah Kalla mengunjungi TK Negeri Pembina 2 Batam. (Lizsa Egeham)

Liputan6.com, Jakarta - Ibu Negara Iriana Jokowi dan Mufidah Jusuf Kalla melanjutkan rangkaian kunjungan di Kota Batam dengan melepasliarkan elang bondol. Keduanya ditemani oleh sejumlah istri menteri kabinet kerja.

Total ada empat ekor elang bondol atau Haliastur indus yang dilepas Iriana di Taman Wisata Alam (TWA) Muka Kuning Kota Batam, Rabu (7/8/2019). Iriana dan Mufidah melepas tali ikatan yang terhubung dengan kandang 4 ekor burung elang tersebut.

Begitu tali itu ditarik, empat ekor burung elang yang diletakkan dalam sarang itu pun langsung terbang bebas ke langit. Senyum pun mengembang di wajah Ibu Negara ketika melihat para elang dilepas ke habitatnya.

Sebagai informasi, elang-elang yang dilepasliarkan telah menjalani proses rehabilitasi di Pusat Konservasi Elang Kamojang (PKEK) Garut, Jawa Barat. Proses rehabilitasi elang-elang dilakukan selama 490 hingga 885 hari.

Dalam jangka waktu itu, elang akan diperiksa kesehatannya, sehingga bebas dari penyakit dan sehat.

Tahap akhir meliputi pemulihan perilaku alaminya, seperti peningkatan kemampuan terbang dan berburu, sehingga sifat alami elang tersebut berkembang dan layak untuk dilepasliarkan.

Lewati Habituasi dan Adaptasi

Iriana Jokowi menanam mangrove di Batam, Kepulauan Riau
Iriana Jokowi menanam mangrove di Batam, Kepulauan Riau. (Lizsa Egeham/Liputan6.com)

Elang yang dilepasliarkan terdiri dari 2 pasang, pasangan pertama Elang Bondol Jantan yang diberi nama Leo dengan elang bondol betina yang diberi nama Ela. 

Sementara pasangan kedua, Elang bondol jantan yang diberi nama Malabar dengan elang bondol betina yang diberi nama Seujah.

Sebelum dilepasliarkan, elang tersebut terlebih dahulu melewati proses habituasi dan adaptasi. Elang bondol yang dilepasliarkan di Taman Wisata Alam Muka Kuning ini memiliki peluang dan kesempatan untuk dapat berkembang dan beradaptasi kembali di habitat alaminya.

Melalui pelepasliaran elang bondol ini, Iriana dan Mufidah ingin memberikan pesan pentingnya keberadaan satwa dan habitatnya, serta upaya-upaya konservasi alam di Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya