BNPT Sebut Kejadian di Polsek Wonokromo Terorisme Individu

Menurutnya, tipe ini bukanlah lawan yang sulit ditaklukan. Pasalnya, lone wolf turun ke jalan hanya untuk ajang uji coba.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Agu 2019, 01:28 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2019, 01:28 WIB
diskusi tentang teroris
Diskusi dan peluncuran buku 'Memberantas Terorisme di Indonesia: Praktik, Kebijakan, dan Tantangan', di Hotel Atlet, Jakarta Pusat. (Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Mabes Polri telah memberikan kenaikan pangkat kepada anggota yang menjadi korban penyerangan oleh seseorang berinisial IM (30) di Polsek Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (17/8) lalu. Di mana penyerangan ini saat anggota tengah berjaga.

Staf Khusus Kedeputian I bidang Deradikalisasi dan Pencegahan, Badan Nasinoal Penanggulangan Terorisme (BNPT), Suaib Tahir mengatakan, penyerangan yang dilakukan IM adalah penyerangan tunggal alias 'lone wolf'.

"Dia belajar sendiri, senang mempelajari sendiri, akhirnya terpapar dan melakukan tindakan terorisme secara individu," katanya dalam diskusi dan peluncuran buku 'Memberantas Terorisme di Indonesia: Praktik, Kebijakan, dan Tantangan', di Hotel Atlet, Jakarta Pusat, Selasa (20/8/2019).

Menurutnya, tipe ini bukanlah lawan yang sulit ditaklukan. Pasalnya, lone wolf turun ke jalan hanya untuk ajang uji coba.

"Ini biasanya sebenarnya tingkat kekuatannya sangat sederhana. Akhirnya saat melakukan semacam uji coba, kita perhatikan di jalan ya kaya ragu-ragu kan," katanya.

Sebelumnya, pada Sabtu (17/8) sekitar pukul 17.00 WIB, seorang pria tak dikenal menyerang anggota Polsek Wonokromo dengan berpura-pura melapor ke bagian SPKT.

Pelaku tiba-tiba menyerang menggunakan celurit hingga mengakibatkan seorang anggota polisi terluka dan harus mendapat perawatan di rumah sakit serta seorang polisi lainnya menderita luka lebam.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Periksa Keluarga Pelaku

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Kapolri Jenderal Tito Karnavian jenguk anggota polisi korban penyerangan di Polsek Wonokromo (Foto:Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Polisi juga memeriksa keluarga IM, pelaku penyerangan terhadap anggota Polsek Wonokromo Aiptu Agus Sumartono di kawasan Sidosermo, Surabaya, Sabtu 17 Agustus 2019 malam.

Seperti dilansir Antara, istri dan tiga anak pelaku juga diminta ikut polisi. Selain itu, polisi juga menggeledah indekos serta mengamankan laptop, kertas, dan ponsel milik pelaku.

Ketua RT 03, RW 02 Sidosermo, Ainul Arif ketika ditemui wartawan mengatakan, perilaku pelaku IM memang berubah sejak setahun lalu.

"Kesehariannya biasa saja. Dia itu jualan sempol sama kirim kerupuk makaroni di sini. Jualannya keliling dan anaknya juga sekolah di sini," Arif.

Reporter: Ronald Chaniago

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya