Kecewa Tak Diizinkan Masuk, AMPG Gembok Kantor DPP Golkar

Aksi menyegel di pintu gerbang sempat mendapat perlawanan dari massa yang berjaga di dalam DPP Partai Golkar.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 25 Agu 2019, 11:59 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2019, 11:59 WIB
Penjagaan Ketat Kantor DPP Partai Golkar
Sejumlah petugas gabungan polisi, tentara, dan satpam berjaga di gerbang pintu masuk Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Rabu (21/8/2019). Sehari sebelumnya, ratusan orang berseragam Angkatan Muda Partai Golkar mengamankan kantor dan melarang kader partai masuk. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Massa Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) menyegel pintu gerbang Kantor DPP Partai Golkar dengan gembok, Minggu (25/08/19). Penyegelah dilakukan karena pengurus dan anggota AMPG kecewa tidak diizinkan masuk ke dalam kantor DPP Partai Golkar.

"Sudah tiga hari kita berada di luar kantor DPP karena tidak diizinkan masuk ke rumah kita sendiri. Kita menggembok DPP agar yang diluar tidak ada yang bisa masuk lagi dan yang di dalam tidak bisa keluar. Jadi sama-sama adil, tidak ada yang masuk dan keluar," kata Wakil Ketua Umum AMPG Nofel Hilabi lewat siaran pers diterima, Minggu (25/8/2019).

Menurut Nofel, aksinya di pintu gerbang gerbang sempat mendapat perlawanan dari massa yang berjaga di dalam DPP Partai Golkar.

Menurut dia, penggembokan dilakukan agar tidak ada pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab masuk ke dalam DPP dan membuat kericuhan.

"Kita semua tidak ingin ada kegaduhan di Partai Golkar. Karenanya, kami tidak ingin anarkis," jelas dia.

Nofel bertekad menjaga suasana Partai Golkar yang kondusif. Karenanya, dia mengaku kecewa dengan dengan aksi pelarangan AMPG masuk ke kantor DPP Golkar.

"Harusnya sebagai pimpinan, Ketua umum harus mengayomi semua anggota, bukan malah melarang para kadernya masuk ke rumahnya sendiri," ucap Nofel.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya