Pengakuan Aulia, Istri yang Bunuh dan Bakar Suami - Anak Tiri

Aksi pembunuhan itu dilakukan Aulia dengan dibantu anaknya Kevin alias KV (23).

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Agu 2019, 15:08 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2019, 15:08 WIB
Ilustrasi Pembunuhan (iStock)
Ilustrasi Pembunuhan (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus pembunuhan dan pembakaran suami dan anak tiri yang didalangi oleh si istri, Aulia Kusuma (45) masih terus dikembangkan aparat kepolisian.

Aulia membunuh suaminya Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anak tirinya M Adi Pradana alias Dana (23). Ia tak sendiri, aksi pembunuhan itu dilakukan dengan dibantu anaknya Kevin alias KV (23).

Aulia juga menyewa empat orang eksekutor yang didapat dari mantan pembantunya dan dibawa dari Lampung. Kini, Aulia dan dua eksekutor telah mendekam di balik jeruji.

Sedangkan KV masih menjalani perawatan akibat luka bakar saat membakar mobil korban. Sedangkan dua orang lainnya masih buron.

Lalu, seperti apakah cerita lengkap pembunuhan yang dilakukan Aulia dan KV? Berikut ulasannya:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Berawal dari Utang

Good News Today: Kabar Gembira THR, THR PNS, Harga Bawang Turun
Ilustrasi uang. (via: istimewa)

Pembunuhan terhadap Edi Chandra Purnama alias ECP (54) dan Adi Pradana alias Dana alias D (23) didalangi oleh istri kedua Edi, Aulia Kesuma (AK).

Motif dari pembunuhan itu karena Aulia mempunyai utang sehingga dia ingin menjual rumah Edi di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Namun niat jual rumah tersebut ditentang oleh suaminya.

"AK ini mempunyai utang kemudian dia kepingin menjual rumahnya. Tapi karena suami ini mempunyai anak tidak setuju dan dia mengatakan 'kalau menjual rumah ini kamu akan saya bunuh'," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono.

Dengan nada tersebut, Aulia menaruh dendam hingga akhirnya berencana membunuh suami dan anak tirinya. Dia kemudian mencari orang yang bersedia menjadi pembunuh bayaran dan melakukan akal jahatnya.

 


Pembunuh Bayaran dari Mantan Pembantu

Ilustrasi Pembunuhan (iStock)
Ilustrasi Pembunuhan (iStock)

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono menjelaskan, untuk mencari pembunuh bayaran, Aulia menghubungi mantan asisten rumah tangga atau pembantu Edi Chandra Purnama.

Menurut Argo, Aulia minta dicarikan dua orang yang bersedia membunuh suami dan anak tirinya. Mantan asisten rumah tangga itu akhirnya mendapatkan dua orang yang diinginkan Aulia.

"Yang bersangkutan pernah mempunyai pembantu dan pembantu ini sudah tidak ada lagi di situ, dia seorang perempuan dan suami pembantu ini inisial A disuruh menghubungi dua orang yang ada di Lampung. Setelah dihubungi, datanglah dua orang laki-laki inisial S dan A datang ke Jakarta menggunakan travel kemudian oleh tersangka AK ini dijemput di Kalibata," papar Argo.

 


Pembunuh Bayaran Dijanjikan Rp 500 Juta

Good News Today: Kabar Gembira THR, THR PNS, Harga Bawang Turun
Ilustrasi uang. (via: istimewa)

Aulia yang menjadi otak pembunuhan menjanjikan empat eksekutor sebesar Rp 500 juta untuk menghabisi sang suami, Edi Chandra Purnama alias ECP (54) dan M Adi Pradana alias Dana alias D (23). Namun dia baru membayar Rp 130 juta.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono memaparkan, saat bertemu dengan para eksekutor, Aulia menceritakan alasannya ingin melenyapkan suami dan anak tirinya.

"Dalam mobil AK ini ini curhat menyampaikan kepada dua orang tadi inisial A dan S curhat kalau dia dililit utang, dia menjual rumah tidak diperbolehkan, dia diancam di situ. Akhirnya di dalam mobil deal membantu eksekusi dan membunuh korban dengan perjanjian akan dibayar Rp 500 Juta," ucap Argo.

 


Strategi Pembunuhan

Ilustrasi Pembunuhan (iStock)
Ilustrasi Pembunuhan (iStock)

Dalam aksinya, Aulia dibantu anaknya, Kevin atau KV. Kevin lah yang membakar mobil yang berisi jasad Edi dan Dana di Sukabumi, Jawa Barat.

Para tersangka dan eksekutor saling bertemu di daerah Kalibata, Jakarta Selatan untuk merencanakan strategi pembunuhan.

Rencana itu direalisasikan pada Sabtu, 23 Agustus 2019 malam di kediaman korban di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Para eksekutor yang sudah memiliki kunci rumah melakukan pembunuhan terhadap Edi yang tengah menonton televisi. Sedangkan Dana dibunuh belakangan karena pulang agak larut.

"Eksekutor menghabisi korban ketika pulang, sekira pukul 23.00 WIB," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi.

Sebelum dihabisi eksekutor, Aulia mencekoki Edi miras dicampur racun. Setelah itu korban dibekap dan dihabisi oleh pembunuh bayaran.

Setelah suaminya meninggal, Aulia kembali berencana menghabisi nyawa anak tirinya, Dana. Korban kedua ini terlebih dulu dipancing oleh KV untuk ke rumah.

"Lalu kembali AK ini panggil anaknya. Dipanggil oleh D untuk ke rumah lalu diajak minuman miras, setelah setengah sadar korban dibekap oleh handuk dengan dipegangi oleh kedua orang tersangka," kata Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Jerry Siagian.


Dibakar Dalam Mobil

20160224-Ilustrasi Mobil Terbakar-iStockphoto
Ilustrasi Mobil Terbakar (iStockphoto)

Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi menjelaskan, setelah dieksekusi, korban diletakkan di SPBU Cirendeu dalam kondisi sudah tidak bernyawa.

"Setelah itu, para eksekutor menyuruh AK untuk mengambil mobil yang berisi 2 jenazah yang sudah dibunuh," ungkap Nasriadi.

"Kemudian pagi pada tanggal 25 Agustus hari minggu pukul 07.00 pagi AK dan anaknya KV mengambil mobil yang sudah berisikan mayat tersebut, dan membawa mayat itu ke Cidahu," sambungnya.

Di TKP, AK membeli satu botol bensin. "Dan menyerahkannya ke anaknya KV untuk membakar mobil tersebut," tuturnya.

Alhasil, mobil berisi dua jasad Edi dan Dana dalam kondisi terikat itu terbakar hingga meledak.

"Ledakan juga ikut membakar KV di bagian wajah, kaki dan tangan. Sekarang dirawat di RS Pertamina. Keduanya langsung kabur ke RS Pertamina setelah membakar mobil," ungkapnya.


Terungkap Nilai Utang Aulia

Ilustrasi uang
Ilustrasi uang (sumber: iStockphoto)

Setelah dilakukan penyelidikan, ternyata utang Aulia sangat besar. Nilainya sekitar Rp 10 miliar.

"Aulia utang di bank Rp 10 miliar, di Danamon Rp 7 miliar, di BRI Rp 2,5 miliar, kartu kredit Rp500 juta," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi kepada merdeka.com.

Aulia menanggung utang besar setelah bisnis rumah makan yang dirintisnya gagal. Ia pun tak mampu membayar utang-utang di bank.

 

Reporter : Desi Aditia Ningrum

Sumber : Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya