Pemerintah Dorong Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Pemanfaatan teknologi dapat mentransformasikan proses industri pertanian yang lebih efisien sehingga terjadi efisiensi, serta peningkatan produktivitas dan daya saing sektor pertanian.

oleh Liputan6.com pada 15 Okt 2019, 15:30 WIB
Diperbarui 15 Okt 2019, 16:16 WIB
Pemerintah Dorong Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Produktivitas Pertanian
Pemanfaatan teknologi dapat mentransformasikan proses industri pertanian yang lebih efisien sehingga terjadi efisiensi, serta peningkatan produktivitas dan daya saing sektor pertanian.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah mendorong pelaku industri pertanian untuk memanfaatkan teknologi guna meningkatkan produktivitas. Pemanfaatan teknologi dapat mentransformasikan proses industri pertanian yang lebih efisien. Sehingga terjadi efisiensi, serta peningkatan produktivitas dan daya saing sektor pertanian.

"Ke depan, zaman semakin maju, kita harus terus mendorong produktivitas dan inovasi di bidang pertanian melalui pemanfaatan teknologi," kata Menteri Ketenagakerjaan, M. Hanif Dhakiri saat menjadi pembicara Seminar Nasional "Perkembangan Pertanian Indonesia" yang diselenggarakan oleh Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia (ISMPI) Tingkat Nasional di Graha Institut Pertanian (INSTIPER), Sleman, Yogyakarta, pada hari Senin (7/10).

Menaker menjelaskan, 29% tenaga kerja Indonesia berkerja di sektor pertanian. Hanya saja, dengan jumlah tenaga kerja yang besar, produktivitas tenaga kerja di sektor pertanian masih rendah.

"Sektor ini dari sisi produktivitas masih cukup menantang. Karena produktivitasnya dibanding sektor pengolahan, 3 kali lebih rendah," ucap Menaker Hanif.

Menaker berpendapat, pemanfaatan teknologi akan mampu meningkatkan produktivitas sektor pertanian.

Menaker mencontohkan dengan BLK Lembang, salah satu BLK di bawah naungan Kemnaker yang fokus pada pengembangan SDM bidang pertanian. BLK ini telah mengaplikasikan smart farming untuk mendorong produktivitas pertanian.

Aplikasi smart farming, sebut Menaker, mampu mendeteksi suhu, kelembaban tanah, dan ph tanah melalui sensor yang ditanam di tanah.

"Melalui aplikasi ini, petani dapat melakukan penyiraman dan pemupukan hanya melalui handphone. Dimana pemanfaatan teknologi dalam pertanian sudah diterapkan," ujar Menaker.

Selain pemanfaatan teknologi, pengembangan SDM bidang pertanian juga tak kalah penting. Karena implementasi teknologi membutuhkan keterampilan, kreativitas, dan inovasi dari para pelaku sektor pertanian itu sendiri.

"Tantangan kita kedepan, bagaimana pemerintah mendorong produktivitas sejalan dengan memanfaatkan teknologi," ujarnya.

Acara ini turut dihadiri Rektor INSTIPER, Harsyawardana; Direktur Bina Produktivitas Kemnaker, Fahrurozi; dan Kepala BLK Surakarta, Muhammad Sofwan.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya