Idham Aziz Jadi Kapolri, Ini Fakta Uji Kepatutan dan Kelayakan yang Hanya 2 Jam

Komisi III DPR RI telah menyetujui Komjen Idham Azis sebagai Kapolri yang baru.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 31 Okt 2019, 07:45 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2019, 07:45 WIB
Komjen Idham Azis Jalani Uji Kepatutan dan Kelayakan Calon Kapolri
Kabareskrim Komjen Idham Azis memberi hormat saat bersiap menjalani Uji Kepatutan dan Kelayakan (fit and propers test) di Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/10/2019). Idham Azis merupakan calon tunggal Kapolri yang ajukan Presiden Jokowi. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi III DPR RI telah menyetujui Komjen Idham Azis sebagai Kapolri yang baru. Hal tersebut disetujui semua fraksi usai pelaksanaan uji kelayakan dan kompentensi atau fit and proper test calon tunggal Kapolri.

"Seluruh fraksi aklamasi umtuk setujui komjen Idham menjadi kapolri," ujar Ketua Ketua Komisi III Herman Herry di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 31Oktober 2019.

Usai uji kelayakan dan kepatutan, Komisi III DPR kemudian mengirim surat kepada Pimpinan DPR agar menggelar rapat paripurna penetapan atau pengesahan Idhan Azis sebagai Kapolri baru hari ini.

Berikut fakta-fakta uji kelayakan Idham yang hanya berlangsung selama 2 jam tersebut:

1. Tak Ada Visi Misi

Dalam paparannya Idham Azis menyatakan bahwa dirinya tidak ada visi-misi Kapolri. Hal ini, kata dia, mengacu pada Presiden dan Wakil Presiden. Oleh karena itu, sebagai Kapolri ia tidak memiliki visi-misi sendiri.

"Berdasarkan arah kebijakan Pemerintah yang menjadi acuan bagi arah kebijakan Polri, memperhatikan kebijakan presiden dan wapres saat pelantikan, maka dalam kesempatan ini tidak ada visi dan misi yang saya ajukan," kata Idham.

Pada kesempatan itu, Idham Azis juga menyampaikan agenda nasional yang menjadi fokus Polri pada 2020.

"Suksesnya pengamanan 270 Pilkada Serentak pada 9 provinsi, 224 kabupaten, 37 kota. PON ke 20 di Papua, masalah intoleransi, radikalisme, unjuk rasa anarkis, konflik sosial, karhutla serta kejahatan yang menjadi atensi publik dan merugikan kekayaan negara seperti korupsi, cyber crime, narkoba, ilegal fishing. Ilegal mining dan kejahatan jalanan," jelasnya.

Permasalahan internal polri juga menjadi perhatian Idham. "Antara lain peningkatan SDM, kesejahteraannya, pembenahan kultur pengelolaan sinergi profesional dan pengawasan di lingkungan polri," ujarnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2. 7 Program Prioritas

Komjen Idham Azis Jalani Uji Kepatutan dan Kelayakan Calon Kapolri
Kabareskrim Komjen Idham Azis bersiap menjalani Uji Kepatutan dan Kelayakan di Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/10/2019). Idham Azis merupakan calon tunggal Kapolri yang ajukan Presiden Jokowi menggantikan Kapolri sebelumnya Tito Karnavian. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Meski tak ada visi-misi, Idham menyampaikan lima komitmennya sebagai Kapolri.

Pertama, mengamankan program pembangunan nasional. Kedua memantapkan soliditas internal dan sinergitas TNI/Polri. Ketiga, mewujudkan insan bhayangkara yang bersih dan bebas KKN. Keempat, menuntaskan kasus yang menjadi perhatian publik dan kelima, menyiapkan suksesi pimpinan polri selanjutnya.

Idham juga menyampaikan akan melakukan program penguatan Polri dengan target 14 bulan ke depan.

"Dengan mempertimbangkan capaian program-program prioritas Kapolri sebelumnya dan memperhatikan sisa waktu masa pengabdian yang hanya 14 bulan, maka jika diberikan kepercayaan amanah sebagai Kapolri, saya akan melakukan program penguatan Polri yang promoter menuju Indonesia maju," ucapnya.

Adapun tujuh program prioritas penguatan Idham adalah sebagai berikut:

1. Mewujudkan SDM unggul

2. Pemantapan harkamtibnas

3. Penguatan gakum yang profesional dan berkeadilan

4. Pemantapan manajemen media

5. Penguatan sinergi polisional

6. Penataan kelembagaan

7. Penguatan pengawasan

3. Janji Tindak Anggota Terlibat Narkoba

Komjen Idham Azis Jalani Uji Kepatutan dan Kelayakan Calon Kapolri
Kabareskrim Komjen Idham Azis menjalani Uji Kepatutan dan Kelayakan di Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/10/2019). Idham Azis merupakan calon tunggal Kapolri yang ajukan Presiden Jokowi menggantikan Kapolri sebelumnya Tito Karnavian. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Pada sesi tanya jawab, Idham berjanji akan menindak tegas anggota Polri yang terlibat atau menggunakan narkoba.

"Kalau memang benar anggota terlibat akan ditindak tegas, kalau masyarakat kita tindak, masa anggota sendiri tidak," kata Idham.

Idham menyebut satu-satunya obat pemberantasan narkoba di tubuh Pori adalah penindakan tegas. Namun, Idham tidak menjelaskan detail penindakan yang ia maksud.

"Justru lebih berbahaya kalau anggota mengunakan narkoba. Saya tidak punya keraguan sedikitpun kepada mereka yang terlibat narkoba. Saya tindak apakah dia bintara atau perwira," ucapnya.

Idham menyampaikan janji dan komitmen akan menindak anggota dengan pangkat apa pun apabila terbukti terlibat narkoba. "Saya janji dan komit untuk urusan ini," ujarnya.

Mantan Kapolda Metro Jaya ini menyebut, dirinya termasuk salah satu pejabat Polri yang selalu tegas menindak kejahatan narkoba. "Saya termasuk salah satu yang sangat tegas terhadap penanganan narkoba. Selama saya di Polda Metro. 48 bandar yang saya tindak secara tegas terukur," ucapnya.

4. Wariskan Kasus Novel Baswedan ke Kabareskrim Baru

Komjen Idham Azis Jalani Uji Kepatutan dan Kelayakan Calon Kapolri
Kabareskrim Komjen Idham Azis bersiap menjalani Uji Kepatutan dan Kelayakan di Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/10/2019). Idham Azis merupakan calon tunggal Kapolri yang ajukan Presiden Jokowi menggantikan Kapolri sebelumnya Tito Karnavian. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Namun, pada sesi tanya jawab uji kelayakan dan kompentensi kemarin, tidak ada pembahasan mengenai penanganan kasus penyidik KPK, Novel Baswedan.

Usai melakukan test, saat ditanyai mengenai kasus tersebut oleh awak media, Idham menyebut nantinya kasus itu menjadi warisan Kabareskrim selanjutnya.

"Saya begitu dilantik, saya menunjuk Kabareskrim baru," kata Idham.

"Dan saya beri waktu menuntaskan kasus ini," Idham melanjutkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya