BMKG Prediksi Musim Hujan Mundur, Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi di November

BMKG memprediksi November-Desember merupakan peralihan musim kemarau ke musim penghujan, sehingga potensi terjadi cuaca ekstrem meningkat. Berikut selengkapnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Okt 2019, 14:53 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2019, 14:53 WIB
BMKG menjelaskan kondisi iklim dan potensi cuaca ektream akan terjadi di November 2019. (Merdeka.com/Intan Umbari Prihatin)
BMKG menjelaskan kondisi iklim dan potensi cuaca ektream akan terjadi di November 2019. (Merdeka.com/Intan Umbari Prihatin)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan kondisi iklim dan potensi cuaca ekstrem akan terjadi di November. Bulan ini merupakan peralihan musim kemarau ke musim penghujan.

Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca, Miming Saepudin mengatakan pihaknya memprediksi awal musim hujan pada 2019 ini akan mundur.

"Awal musim hujan 2019-2020 umumnya mundur. Musim hujan 2019-2020 berlangsung normal sesuai klimatoligisnya," kata Miming di Gedung Dr Sutopo, BNPB, Jakarta Timur, Kamis (31/10/2019).

Dia menjelaskan, puncak musim hujan pun akan terjadi pada Januari hingga Februari 2020. Dia mengingatkan tentang potensi cuaca ekstrem yang perlu diwaspadai, mulai dari angin kencang puting beliung hingga hujan es.

"Perlu diwaspadai potensi cuaca ekstrem (puting beliung, hujan es, hujan lebat disertai petir dan angin kencang pada periode transisi musim) pada November-Desember 2019," ungkap Miming.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Gelombang Tinggi

Tidak hanya itu, potensi gelombang tinggi juga harus diwaspadai pada November ini. Hal tersebut, kata Miming, perlu diwaspadai di wilayah Sumatera, Bali hingga NTB.

"Potensi glombang tinggi selama bulan November 2019 perlu di waspadai di wilayah perairan berat Sumatera hingga selatan Bali-NTB," ungkap Miming.

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya