Menpora akan Usulkan Pahlawan Olahraga jadi Pahlawan Nasional

Menpora Zainudin Amali menghadiri penganugerahan Pahlawan Nasional Tahun 2019 oleh Presiden RI Joko Widodo, di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (8/11) siang.

oleh Liputan6.com pada 10 Nov 2019, 10:37 WIB
Diperbarui 10 Nov 2019, 11:16 WIB
Menpora akan Usulkan Pahlawan Olahraga jadi Pahlawan Nasional
Menpora Zainudin Amali menghadiri penganugerahan Pahlawan Nasional Tahun 2019 oleh Presiden RI Joko Widodo, di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (8/11) siang.

Liputan6.com, Jakarta Menpora Zainudin Amali menghadiri penganugerahan Pahlawan Nasional Tahun 2019 oleh Presiden RI Joko Widodo, di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (8/11) siang.

Tahun ini yang dianugerahi sebagai Pahlawan Nasional ada 6 orang dengan berbagai bidang pengabdian dan perjuangan untuk bangsa dan negara. Tiap tahun pemerintah memberikan apresiasi dan penghargaan kepada para pahlawan kita yang telah berjasa pada masa-masa perjuangan maupun dalam rangka kemerdekaan.

Sebuah bangsa sangat wajar dan seharusnya menghargai para pahlawannya, kita sekarang ada karena mereka.

"Dalam catatan saya ada yang Pemimpin Redaksi, luar biasa, Ruhana Kuddus dari Sumatera Barat. Dimanapun bidang pengabdian kita, tidak harus mengangkat senjata, pemerintah akan memberikan penghargaan. Jadi selamat kepada keluarganya sebagai ahli waris," ucap Menpora di pelataran Istana Negara.

Ketika ditanya apakah dimungkinkan Pahlawan Olahraga menjadi Pahlawan Nasional, semua dapat diusulkan sepanjang memenuhi persyaratan dan kriteria sebagai peraturan dan perundangan yang berlaku.

"Kita usulkan nanti, yang penting sesuai kriteria, karena yang memutuskan adalah Kementerian Sosial. Jadi banyak usulan, diteliti kriterianya agar tidak sembarangan. Putusan akhir apakah layak ditetapkan gelar Pahlawan Nasional adalah Bapak Presiden," jelas Menpora.

Tahun ini sesuai Keputusan Presiden RI No 120/TK/Tahun 2019 tanggal 7 November 2019, ada 6 orang yang mendapat Gelar Pahlawan Nasional:

1. Ruhana Kuddus - Sumatera Barat.

2. Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi - Sulawesi Tenggara.

3. Prof Dr M Sardjito - DIY.

4. Prof KH Abdul Kahar Mudzakkir - DIY.

5. AA Maramis - Sulawesi Utara.

6. KH Masjkur - Jawa Timur.

 

(*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya