Bamsoet Mengaku Didukung 367 Suara DPD untuk Maju Jadi Ketum Golkar

Dengan dukungan tersebut, Bamsoet meyakini ada desakan kuat untuk perubahan di internal Golkar.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Nov 2019, 11:35 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2019, 11:35 WIB
Jelang Munas, Partai Golkar Gelar Rapimnas
Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto (ketiga kanan) bersama Ketua MPR Bambang Soesatyo (ketiga kiri) dan Wakil Ketua DPR Aziz Syamsuddin (kedua kiri) saat menghadiri Rapimnas Partai Golkar di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (14/11/2019). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Korbid Pratama Golkar Bambang Soesatyo atau Bamsoet mengklaim telah didukung oleh 367 DPD Golkar yang tak lain pemilik suara di daerah. Suara tersebut untuk dukungan buat dirinya maju sebagai calon Ketua Umum Golkar dalam Musyawarah Nasional yang akan dihelat Desember mendatang.

"Dukungan DPD alhamdulillah sudah lebih dari 367 yang memiliki suara di daerah. Ya kita lihat nanti perkembangan selanjutnya," ujar Bamsoet di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (18/11/2019).

Dengan dukungan tersebut, Bamsoet meyakini ada desakan kuat untuk perubahan di internal Golkar.

"Yang pasti kami meyakini desakan agar ada perubahan di Partai Golkar cukup keras. Karena mereka juga berharap ada kemajuan dari Partai Golkar di 2024," jelasnya.

Sebelumnya, kubu petahana Airlangga Hartarto mengklaim didukung mayoritas DPD Golkar. Untuk DPD tingkat I diklaim Airlangga mendapatkan dukungan hampir seluruh DPD. Karenanya, kubu Airlangga yakin akan bisa meraih posisi Ketua Umum Golkar secara aklamasi.

Soal wacana aklamasi tersebut, Bamsoet mengaku tak dalam posisi menolak atau menerima. Sebab hal tersebut berada di pemilik suara.

"Saya tidak dalam posisi menerima atau menolak. Yang punya suara lah yang nanti akan bersuara," kata dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Belum Pasti Maju

Kendati demikian, Bamsoet belum menyatakan dengan tegas apakah akan maju atau tidak dalam Munas Golkar mendatang.

"Soal maju tidak maju ya tunggu saja, sabar aja kenapa sih. Belanda masih jauh," kata Ketua MPR itu.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya