Fakta Penemuan Jasad Balita Tanpa Kepala di Samarinda

Diduga mayat balita tanpa kepala ini adalah Ahmad Yusuf Ghozali (4) yang telah lama hilang dari PAUD Jannatul Athfaal. Pasca tragedi yang menimpa balita Yusuf, aktivitas di PAUD Jannatul Athfaal belum sepenuhnya normal.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Des 2019, 18:14 WIB
Diterbitkan 10 Des 2019, 18:14 WIB
Kelahiran Bayi
Ilustrasi Foto kelahiran Bayi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Geger penemuan balita tanpa kepala di parit sekitar rumah warga di Jalan Antasari, Samarinda, Kalimantan Timur pada Minggu siang, 8 Desember 2019.

Polisi langsung melakukan penyelidikan termasuk mempelajari berkas balita yang dilaporkan hilang sejak 22 November lalu.

Diduga mayat balita tanpa kepala ini adalah Ahmad Yusuf Ghozali (4) yang telah lama hilang dari PAUD Jannatul Athfaal. Pasca tragedi yang menimpa balita Yusuf, aktivitas di PAUD Jannatul Athfaal belum sepenuhnya normal.

Tim gabungan pun segera mencari sisa potongan tubuh korban, sehari setelah jenazah balita Yusuf berhasil ditemukan.

Inilah 3 fakta penemuan jenazah balita tanpa kepala di Samarinda:

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kronologi penemuan mayat

20160311-Ilustrasi Bayi-istock
Ilustrasi Bayi (iStockphoto)

Jasad balita Yusuf ditemukan di parit yang membagi permukiman warga di Jalan Antasari 3. Awalnya warga menduga jasad itu sebagai boneka. Setelah mendekat, diketahui ternyata itu adalah jasad seorang balita dengan kondisi tubuh yang tidak utuh lagi seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Senin 9 Desember 2019.

Meski jasad balita tidak bisa dikenali berdasarkan ciri tubuh, penemuan balita tanpa kepala ini membuat penasaran keluarga Bambang yang anak balitanya hilang sejak 22 November lalu. Jasad balita Ahmad Yusuf Ghozali dikenali keluarga lewat pakaian yang dikenakannya.

Berdasarkan keterangan keluarga korban, sebelum hilang balita itu dititipkan di PAUD Jannatul Athfaal, Samarinda Ulu. Kendati begitu, dari pengakuan keluarga korban sebagian misteri jasad balita tanpa kepala itu menemukan titik terang.

Namun, polisi tetap menempuh beberapa prosedur untuk memastikan identitas korban dan tidak menyerahkan jasad balita tersebut begitu saja.

Hilang di Penitipan Anak-PAUD

Ilustrasi bayi.
Ilustrasi bayi. (iStockphoto)

Balita Yusuf awalnya dititipkan di PAUD Jannatul Athfaal. Kasus hilangnya balita Yusuf di tempat penitipan anak hingga akhirnya ditemukan tewas mengenaskan ini sangat disesalkan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Guru piket yang menjaga balita Yusuf mengatakan, bahwa korban hilang saat ia sedang ke toilet. Saat pengasuhnya keluar dari kamar kecil, ia mendapati Yusuf sudah tidak berada ditempatnya semula saat bermain.

“Intinya kalau pintu terbuka, dia pasti lari. Karena pintu dalam keadaan tertutup,” kata Marlina, pengasuh balita Yusuf, seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Senin 9 Desember 2019.

Nyatanya, kasus ini terjadi di saat kebutuhan orangtua akan tempat penitipan anak atau daycare sedang meningkat. Agar kasus serupa tak lagi terjadi, KPAI meminta untuk segera dilakukan pembenahan oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan.

Keluarga Tuntut Pengelola PAUD

Setelah penemuan jasad balita Yusuf, pihak keluarga akan menuntut pertanggungjawaban pihak PAUD atas kelalaiannya hingga menyebabkan balita Yusuf tewas.

Korban diketahui dititipkan di PAUD Jannatul Athfaal sebelum ditemukan tewas 16 hari kemudian. Polisi melakukan penyisiran di parit tempat korban ditemukan masih satu aliran dengan parit yang berada di sekitar taman PAUD.

Sementara itu, Senin malam 9 Desember 2019, pihak keluarga mengadakan tahlilan Yusuf di rumah. Pihak keluarga berharap sebagian anggota tubuh yang hilang mulai dari kepala, lengan tangan, dan kaki dapat segera ditemukan.

 

(Winda Nelfira)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya