Liputan6.com, Jakarta - Febri Diansyah resmi melepaskan jabatan juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sejak Kamis 26 Desember 2019. Selanjutnya, ia akan fokus sebagai Kabiro Humas KPK.
"Terkait juru bicara KPK perlu saya sampaikan agar clear, per hari ini tugas saya sebagai juru bicara sudah selesai. Saya akan fokus maksimal menjadi Kabiro Humas," tutur Febri di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis 26 Desember 2019.
Febri menjadi juru bicara KPK sejak 6 Desember 2016 lalu. Selama tiga tahun menjabat, banyak suka duka yang dirasakan. Febri pun membagikann cerita ringannya dalam akun twitternya.
Advertisement
Saat itu, 5 Desember 2016, panggilan telepon masuk dari Biro SDM KPK. Ia diminta hadir dalam agenda pelantikan. Febri mengaku tidak mengetahui pelantikan siap dan dianggapnya sebagai peserta. Namun ia kaget saat sang penelepon meminta untuk mengenakan jas saat pelantikan.
"Persoalannya, saat itu saya tidak punya sepotong pun jas di lemari. sepotong saja tidak ada, apalagi lengkap hehe2. satu2nya jas agak kebesaran yg saya pakai saat nikahan 2008 dipinjam dari mas @abdullah_dahlan," tulis Febri Diansyah di akun twitternya, @efdesaja, yang dikutip Liputan6.com, Minggu (29/12/2019).
Akhirnya ia mencari jas tersebut di sebuah mal di Jakarta Selatan. Di sana ia menemukan sebuah jas yang dibikin orang lain tapi tidak pernah diambil di tempat jahit tersebut.. "Ini udah sejak tahun lalu, kata mas yang jagain toko," kata Febri menirukan ucapan penjaga toko.
Setelah itu, ia mengenakan jas itu pada saat pelantikan 6 Desember 2016. Dia dilantik sebagai Kepala Biro Humas KPK. Saat itu, salah satu tugas Karohumas adalah menjadi juru bicara.
"Di hari pertama itulah, kacamata saya ketinggalan di rumah. Dan setelah pelantikan, dengan terbata2 saya menjawab pertanyaan jurnalis. *newbie," ujar dia.
Di hari pertama sebagai juru bicara KPK, saat itu masih di gedung lama C1. Seorang jurnalis menghampiri dan bilang, "Bang batiknya engga kbagus untuk foto dan TV. Nah. Saya pikir, kalau saja saat tes ada penilaian batik, mungkin malah ga lolos," kata Febri.
Dia mengaku terbantu dengan masukan dari para jurnalis yang bertugas di KPK. Mereka blak-blakan tentang berbagai hal.
"Akhir kata, saya harus cari batik lengan panjang, dan biar murah plus jarang digunakan orang, nyarinya di outlet2 yang deket rumah," kata Febri Diansyah.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Hari Pertama Bertugas
Di hari pertama bertugas, Febri dminta mengumumkan sebuah penyidikan baru. Hanya membacakan pointers saat itu. Kemudian saat doorstop awal itu, rasanya ada ribuan pertanyaan yang setengahnya saja mungkin ia tidak tau jawabannya.
"Tapi saya belajar setiap hari, membaca dakwaan hingga putusan, diskusi dengan tim humas dan yang tangani kasus-kasus yang jadi perhatian, minta pendapat wartawan di C1 saat itu, hingga tak lupa belajar dari Jubir sebelumnya. Kemudian terjadi OTT kasus Bakamla. Pelakunya berlatar sipil dan militer," tulis Febri.
Waktu berlalu, hingga masa jabatan itu berakhir. Febri pun kini merasakan hal berbeda saat tak lagi menjadi juru bicara KPK.
"Begitulah, hingga 26 Des 2019, di hari pertama saya masuk kantor sejak bedrest, saya smpaikan tugas saya sebagai Juru Bicara KPK selesai. Esoknya, saat bangun tidur 3 anak lelaki saya bertanya, Bapak sudah tidak jadi Juru Bicara KPK lagi? Saya jawab, Ya. Dan mereka melompat-lompat senang," kata Febri.
Advertisement