Jokowi Klaim Banyak Negara Ingin Beli Alutsista Indonesia

Jokowi menyebut, Indonesia sudah menggandeng sejumlah negara dalam mengembangkan alutsista.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Jan 2020, 11:28 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2020, 11:28 WIB
Jokowi menikmati sunset di Labuan Bajo
Jokowi menikmati sunset di Labuan Bajo dari kapal pinisi, Minggu (19/1/2020). (Dok Biro Pers Setpres)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengklaim banyak negara di dunia yang ingin membeli alat utama sistem senjata atau alutsista produksi Indonesia. Ini disampaikan Jokowi usai menghadiri Rapat Pimpinan (Rapim) Kemenhan Tahun 2020.

“Banyak, Filipina juga,” ungkap Jokowi di Kemenhan, Jakarta, Kamis (23/1/2020).

Jokowi menyebut, Indonesia sudah menggandeng sejumlah negara dalam mengembangkan alutsista. Antara lain, Prancis, Korea Selatan dan beberapa negara di Eropa Timur.

Pekan depan, Jokowi mengumpulkan menteri dan pimpinan lembaga terkait untuk membahas pengembangan alutsista dalam negeri.

“Minggu depan kita akan rapat terbatas dengan Pak Menhan nanti di Surabaya,” ujar Jokowi.

Saat memberikan arahan dalam Rapim Kemenhan 2020, Jokowi menegaskan, kedaulatan negara tak bisa ditawar atau dinegosiasikan. Dia memerintahkan kepada seluruh jajaran TNI dan Polri untuk bekerja keras dalam memperkuat dan menjaga kedaulatan negara. 

“Pagi hari ini saya perintahkan, kepada seluruh jajaran TNI Polri, harus bekerja, bersungguh-sungguh dalam rangka memperkuat dan menjaga kedaulatan negara kita Indonesia, untuk berdiri paling depan dalam rangka menjaga kedaulatan NKRI,” tegas Jokowi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Perkuat Diplomasi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Labuan Bajo, Senin (20/1/2020). (foto: Biro Pres Setpres)
Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Labuan Bajo, NTT, Senin (20/1/2020). (foto: Biro Pres Setpres)

Jokowi juga mengingatkan pentingnya kemampuan mengatasi ancaman yang kompleks dan berimplikasi terhadap pertahanan negara. Misalnya konflik internal, perang asimetrik, gerilya, perang proxy, perang hybrid yang menggabungkan strategi militer non militer serta konvensional dan non konvesional. 

"Ke depan tantangan kita semakin berat. Tantangan besar pertama adalah semakin luasnya spektrum konflik di berbagai belahan dunia," ucap Jokowi.

Melihat tantangan ke depan semakin besar, Jokowi menginginkan diplomasi antar negara terus diperkuat. Di samping itu, alat pertahanan harus dipersiapkan semakin matang untuk menegakkan kedaulatan di kawasan Indonesia.

"Harus siap persenjataan untuk melakukan penegakkan hukum di wilayah kita," kata Jokowi.

 

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya