Ketua DPRD Kritik Pembatasan Jam Operasional Transportasi Umum oleh Pemprov DKI

Prasetio mengatakan, selain menimbulkan penumpukan, kebijakan Anies dapat menimbulkan kepanikan kepada masyarakat, sehingga dapat berdampak pada aspek sosial dan ekonomi.

oleh Ika Defianti diperbarui 16 Mar 2020, 13:27 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2020, 13:27 WIB
Mediasi Buntu, DPRD DKI Gelar Konferensi Pers
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyalahkan Gubernur DKI Anies Baswedan yang membatasi jam operasional transportasi publik di Jakarta, yakni mulai dari MRT, LRT dan Transjakarta.

Menurut Prasetio, kebijakan itu hanya akan menimbulkan penumpukan penumpang di waktu-waktu tertentu, misalnya waktu pulang dan berangkat kerja.

"Sebenarnya justru memicu penumpukan. Karena itu harus dan wajib petugas-petugas di sana turun langsung untuk mengurai penumpukan yang terjadi," kata Prasetio dalam keterangan tertulis, Senin (16/3/2020).

Selain penumpukan, dia menyebut kebijakan Anies dapat menimbulkan kepanikan kepada masyarakat, sehingga dapat berdampak pada aspek sosial dan ekonomi.

Saat ini, kata Prasetio, hal terpenting adalah Pemprov DKI dapat berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait penentuan kondisi darurat.

"Masyarakat tidak perlu panik. Oleh karena itu tugasnya pemerintah bekerja, untuk memastikan tidak adanya kepanikan," ucapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Imbauan Kerja di Rumah

Masyarakat Tetap Gunakan Transportasi Umum
Sejumlah calon penumpang menunggu kedatangan KRL Commuter Line di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Sabtu (7/3/2020). Masuknya virus Corona atau Covid-19 di Indonesia belum mempengaruhi minat masyarakat untuk tetap bepergian menggunakan transportasi umum. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, meski Presiden Jokowi dan Gubernur Anies Baswedan mengeluarkan imbauan masyarakat untuk bekerja di rumah, namun beberapa ruas jalanan di Ibu Kota masih mengalami kemacetan.

Pantauan Liputan6.com, Senin (16/3/2020) kemacetan terjadi di ruas Tol Cikampek arah Jakarta. Tidak hanya kendaraan pribadi, tetapi juga truk-truk pengangkut yang mendominasi jalanan.

Begitu pula ruas Cawang depan Kampus UKI. Kemacetan memang biasa terjadi di ruas Jalan Mayjen Sutoyo, Jakarta Timur. Namun dengan diberlakukannya bekerja di rumah dan dihilangkannya ganjil genap, kepadatan dan antrean kendaraan masih saja terjadi di ruas jalan ini.

Begitu pula dengan ruas Jalan Pramuka menuju Salemba, kepadatan terjadi di jalur lambat hingga Pasar Pramuka.

TMC Polda Metro Jaya dalam akun Twitter @TMCPoldaMetro, pada 07.37 WIB mencatat situasi lalu lintas di putaran depan SMK 34 Jl. Kramat Raya mengarah Pasar Senen terpantau padat.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya