Ada Supermoon Terbesar di 2020, BMKG Imbau Warga Pesisir Waspada Rob

Pada supermoon ini, Bulan berada di titik terdekatnya dengan Bumi.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 07 Apr 2020, 16:00 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2020, 16:00 WIB
Menikmati Keindahan Supermoon dari Berbagai Negara di Dunia
Pemandangan ketika supermoon terlihat dari samping Grand Palace di Bangkok, Thailand, Rabu (31/1). (AP Photo/Sakchai Lalit)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga pesisir untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya banjir karena pasang atau rob jelang fenomena supermoon terbesar 2020. Puncak supermoon akan terjadi pukul 01.08 WIB, Rabu 8 April 2020.

"Diperkirakan akan ada banjir rob, menyusul fenomena supermoon," kata Kepala Bidang Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Hendra Suwarta seperti dilansir Antara, di Jakarta, Selasa (7/4/2020).

Pada supermoon ini, Bulan berada di titik terdekatnya dengan Bumi. Oleh karena itu, fenomena ini akan memberikan pengaruh terhadap pasang permukaan air laut.

Pasang air laut tersebut, seperti yang terjadi pada setiap bulan purnama. Fenomena ini sering kali menyebabkan rob yang dapat mempengaruhi warga pesisir.

"Banjir rob ini memang perlu diwaspadai," ujar Hendra.

Dia mengingatkan, warga harus waspada mengingat posisi Bulan ada di titik terdekatnya dengan Bumi. Ada kemungkinan, robnya akan lebih besar dari biasanya.

"Imbauannya agar warga (pesisir) tetap hati-hati terhadap kemungkinan banjir rob menyusul adanya fenomena supermoon ini," kata Hendra.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Berikut Ini:


Bisa Disaksikan Sejak Selasa Senja

Supermoon di Prancis
Penampakan fenomena supermoon terlihat dari langit Trebons-sur-la-Grasse di Prancis selatan, Minggu (3/12). Selain dinamai Full Cold Supermoon, Supermoon ini juga disebut Big Spirit Moon atau Blue Moon. (AFP PHOTO / REMY GABALDA)

Jika langit cerah, fenomena ini dapat dilihat sejak Selasa 7 April 2020 senja. Ketika itu, arahkan pandangan ke langit di arah timur.

"Akan terlihat bulatan Bulan yang ukurannya cukup besar dibandingkan biasanya. Ya, karena pada malam itu ia sedang menuju jarak terdekatnya dari Bumi pada tahun ini," info Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) soal supermoon pada akun Instagramnya, Sabtu (4/4/2020).

BMKG menyebut, semakin malam, Bulan akan semakin dekat. Pada pukul 01.08 WIB, 8 April 2020, Bulan berada di perige dengan jarak 356.910 km dari Bumi.

"Pada saat tersebut, jari-jari Bulan yang tampak dari Bumi adalah sebesar 16,73 menit busur. Delapan jam 27 menit kemudian, Bulan pun berada pada fase purnama. Karena itu, pada malam tersebut, Bulannya disebut sebagai purnama perige atau dikenal juga sebagai supermoon," jelas BMKG.


Supermoon Terbesar pada 2020

Bulan Purnama Penuh
Foto yang diambil pada tanggal 01 Januari 2018 ini menunjukkan "supermoon" yang muncul di langit malam, sebuah fenomena alam yang sudah tidak pernah terlihat lagi dalam 36 tahun. (Boris Horvat/AFP)

BMKG menyebut Bulan purnama perige pada 8 April 2020 nanti, merupakan satu dari tiga supermoon pada 2020.

Dua supermoon lainnya terjadi pada 10 Maret 2020 yang sudah lewat dan 7 Mei 2020 nanti.

"Pada kedua supermoon ini, ukuran jari-jari Bulan sedikit lebih kecil daripada ukuran Bulan purnama perige pada 8 April 2020 nanti. Karena itu, supermoon 8 April 2020 merupakan “puncak” supermoon pada 2020 ini," sebut BMKG.


Lihat Gerhana dari Rumah

Supermoon di Acropolis Hill, Athena, Yunani pada Februari 2019 (AP)
Supermoon di Acropolis Hill, Athena, Yunani pada Februari 2019 (AP)

BMKG juga meminta agar masyarakat menikmati Supermoon dari rumah. Ini sesuai dengan anjuran pemerintah untuk menjaga social distancing untuk mencegah penularan Covid-19 akibat virus Corona.

Hal ini diserukan BMKG dengan menyertakan dua tagar, yakni "#DiRumahSaja" dan "#LihatSupermoondariRumah".

"Malam ini akan ada yang besar, Tapi bukan sekedar besarnya tekad melawan Covid-19. Malam ini ada yang sangat dekat tapi kamu dan aku tetap harus jaga jarak," tulis BMKG.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya