Jokowi Setujui Andi Taufan Mundur dari Staf Khusus Presiden

Jokowi telah menyetujui pengunduran diri Andi Taufan Garuda Putra sebagai Staf Khusus Presiden.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 24 Apr 2020, 11:40 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2020, 11:38 WIB
Jokowi Buka Raker Kementerian Perdagangan 2020
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat membuka rapat kerja Kementerian Perdagangan 2020 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/3/2020). Jokowi meminta dalam raker ini dapat mempercepat prosedur-prosedur yang sebelumnya sangat lama dan berbelit-belit. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menyetujui pengunduran diri Andi Taufan Garuda Putra sebagai Staf Khusus Presiden. Surat pengunduran diri itu diterima Jokowi pada 17 April 2020.

"Presiden sudah menerima dan menyetujui pengunduran diri Saudara Andi Taufan dan memahani alasan yang mendasari dan disampaikan oleh yang bersangkutan," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung kepada wartawan, Jumat (24/4/2020).

Andi yang merupakan CEO PT Amartha sebelumnya dikritik karena membuat surat kepada para camat. Melalui surat itu, Andi Taufan meminta para camat mendukung relawan PT Amartha Mikro Fintek dalam menangani virus Corona (Covid-19).

Menurut Pramono, Jokowi menghargai komitmen Andi Taufan yang ingin mengabdikan diri secara penuh kepada penguatan ekonomi masyarakat bawah. Khususnya, usaha mikro.

"Karena penguatan ekonomi lapisan bawah terutama UMKM juga menjadi perhatian Bapak Presiden selama ini," jelas Pramono.

Andi Taufan Garuda Putra akhirnya memilih mundur dari posisi Staf Khusus Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Andi dinilai menimbulkan konflik kepentingan karena mengirim surat ke para camat untuk mendukung perusahaannya.

"Perkenankan saya untuk menyampaikan informasi pengunduran diri saya sebagai Staf Khusus Presiden Republik Indonesia yang telah saya ajukan melalui surat pada 17 April 2020," ucap Andi Taufan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (24/4/2020).

Dia mengakui Presiden Jokowi sudah menyetujui surat pengunduran dirinya sebagai staf khusus. Dia berterima kasih kepada Jokowi yang telah memilih dan mempercayainya mengemban jabatanya staf khusus.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Polemik Surat Camat

Polemik konflik kepentingan Andi Taufan Garuda Putra bermula saat dirinya mengirim surat berkop sekretariat kabinet kepada seluruh camat di Indonesia. Surat tersebut beredar di media sosial dan menuai kontroversi.

Isi surat itu yakni permintaan dukungan kepada seluruh camat untuk Relawan Desa Lawan Covid-19. Program ini diinisiasi Kementerian Desa daan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang bekerja sama dengan PT Amartha Mikro Fintek (Amartha). Andi merupakan pendiri Amartha.

Andi menjelaskan, surat tersebut bersifat pemberitahuan dan dukungan kepada program desa untuk melawan Covid-18 yang diinisiasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Taufan juga menjelaskan tidak ada maksud buruk dalam surat tersebut.

Dia mengatakan dukungan tersebut murni dari dasar kemanusiaan dan dengan biaya Amartha serta donasi masyarakat, yang akan dipertanggungjawabkan secara transparan dan akuntabel. Dukungan dan biaya tersebut Taufan mengklaim tidak ada campur tangan dari negara.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya