Didi Kempot Meninggal, Megawati Sampaikan Duka Cita Mendalam

Hasto mengatakan, Megawati merupakan salah satu sosok yang mengagumi seluruh daya kreasi campur sari karya Didi Kempot.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 05 Mei 2020, 11:23 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2020, 11:19 WIB
Didi Kempot tampil di acara Rakernas PDIP, Jumat (10/1/2020). (foto: Dokumentasi PDIP)
Didi Kempot tampil di acara Rakernas PDIP, Jumat (10/1/2020). (foto: Dokumentasi PDIP)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengucapkan belasungkawa atas berpulangnya maestro musik campur sari Indonesia Didi Kempot. Didi Kempot meninggal pada Selasa (5/5/2020) pagi di Solo, Jawa Tengah.

"Begitu mendapat kabar yang sangat mengejutkan tersebut, saya langsung melaporkan kepada Ibu Megawati Soekarnoputri. Beliau menyampaikan duka cita yang mendalam dan mendoakan almarhum semoga husnul khatimah," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangannya, Selasa (5/5/2020).

Menurut dia, Megawati merupakan salah satu sosok yang mengagumi seluruh daya kreasi campur sari karya Didi Kempot.

"Yang mengherankan saya, pada tanggal 21 April 2020 yang lalu, Ibu Mega meminta kepada saya untuk mengumpullan lagu-lagu Didi Kempot, dan secara khusus lagu-lagu yang dinyanyikan almarhum pada saat pembukaan Rakernas I PDI Perjuangan, 10 Januari 2020 yang lalu," ungkap Hasto.

"Bahkan Ibu Megawati dua hari terakhir meminta diputarkan lagu-lagu Didi Kempot, termasuk lagu yang Almarhum nyanyikan pada saat acara gotong royong kemanusiaan mengumpulkan dana sosial untuk membantu penanganan Covid-19 bekerja sama dengan salah satu stasiun TV Nasional," imbuh dia.

Menurut Hasto, almarhum Didi Kempot memang dikenal dekat tidak hanya dengan PDIP. Namun juga dengan basis wong cilik Partai Nasionalis-Soekarnois tersebut. Sebab, di mata loyalis partai, Didi Kempot mampu mengangkat tema kerakyatan, problematika, mimpi dan sekaligus harapan rakyat dalam bahasa sehari-hari.

"Tak heran, puncak karyanya melalui lagu Ambyar, yang begitu artikulatif dan membumi, Didi Kempot sampai mendapat julukan the Godfather of the brokenheart. PDI Perjuangan bersama komunitas Sobat Ambyar ikut menjiwai makna patah hati mending dijogeti, sebagaimana sering disampaikan oleh almarhum dalam berbagai kesempatan," tutur Hasto.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Sangat Mencintai Budaya

Didi Kempot
Penampilan Maestro musik campur sari Indonesia, Didi Kempot, pada konser "The Lord of Loro Ati" di kawasan SCBD, Jakarta, 6 Desember 2019 lalu. Didi Kempot, meninggal dunia Selasa (5/5/2020) pukul 07.45 WIB di Rumah Sakit (RS) Kasih Ibu Solo. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Menurut dia, almarhum mampu menggelorakan semangat Indonesia yang berkepribadian dalam kebudayaan. Didi, lanjut Hasto, sangat mencintai kebudayaan sendiri melalui musik campur sari.

"Karena menyatunya alam batin Didi Kempot dengan suasana kebatinan rakyat, maka ketika Didi Kempot mendendangkan lagu ciptaannya, PDI Perjuangan pun merasakan dendang itu sebagai nyanyian rakyat itu sendiri. "Selamat jalan Seniman Rakyat Didi Kempot," pungkas Hasto.

Penyanyi campur sari kondang asal Solo, Didi Kempot, meninggal dunia Selasa (5/5/2020) pukul 07.45 WIB di Rumah Sakit (RS) Kasih Ibu Solo.

Penyanyi yang dijuluki The Godfather of Broken Heart ini meninggal dunia di usia 53 tahun ini datang ke RS Kasih Ibu pukul 07.25 WIB.

Asisten Manajer Humas RS Kasih Ibu, Solo, dr. Divan Fernandes, mengatakan Didi Kempot sampai di RS tersebut pukul 07.25 WIB dalam kondisi henti jantung.

Menurut dia, pihak RS sudah melakukan berbagai upaya pertolongan. "Pukul 07.25 WIB ke IGD dalam keadaan henti jantung. Sudah dilakukan pertolongan dengan maksimal. Tapi, kondisi tidak tertolong. Almarhum dinyatakan meninggal dunia pukul 07.45 WIB," kata dr. Divan, dikutip Solopos.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya