885 Personel Gabungan Kawal New Normal di Kabupaten Tangerang

Jika new normal diterapkan di wilayah hukum Polda Banten, dia meminta seluruh pengelola mal dan pusat keramaian lainnya untuk menaati protokol kesehatan yang berlaku.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 28 Mei 2020, 08:28 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2020, 08:21 WIB
Tak Pakai Masker, Warga di Tangerang Diangkut Satpol PP
Warga pelanggar PSBB diangkut mobil Satpol PP di Tangerang, Kamis (14/5/2020). Pemkot Tangerang melakukan tindakan bagi pelanggar PSBB seperti tidak menggunakan masker dengan membawa mereka ke kantor Kecamatan Karawaci Baru untuk dilakukan pemeriksaan Rapid Test COVID-19. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Polda Banten menerjunkan ratusan personel untuk mengawal jalannya penerapan kehidupan normal baru atau new normal di Kabupaten Tangerang. Sebanyak 885 personel gabungan dari berbagai instansi yang akan diterjunkan.

"885 personel gabungan dengan rincian 535 anggota Polri, 200 anggota TNI, 150 dari Satuan Polisi Pamong Praja khusus dari personel gabungan wilayah Kabupaten Tangerang saja," ujar Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Edy Sumardi saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (28/5/2020).

Edy mengatakan, Polda Banten sudah merumuskan konsep peningkatan pengamanan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Tangerang dengan melibatkan personel TNI, Polri, Satpol PP dan Dinas Kesehatan ke titik-titik keramaian masyarakat saat new normal.

Menurut Edy, ratusan personel itu sebetulnya sudah diturunkan sejak Operasi Ketupat 2020. Kali ini ratusan personel itu diturunkan untuk memastikan protokol kesehatan di wilayah tersebut dijalankan.

"Personel itu sebenarnya sudah dikerahkan sejak Operasi Ketupat Kalimaya dan operasi terkait penanganan Covid-19. Namun, dengan akan diterapkannya new normal, personel juga akan memastikan protokol kesehatan diterapkan," kata Edy.

Edy mengatakan, jika new normal diterapkan di wilayah hukum Polda Banten, dia meminta seluruh pengelola mal dan pusat keramaian lainnya untuk menaati protokol kesehatan yang berlaku. Edy menyebut ratusan personel yang dikerahkan akan mengawal agar masyarakat menjalankan protokol kesehatan.

"Dengan kehadiran personel TNI-Polri di ruang publik untuk memastikan kedisiplinan masyarakat dengan harapan agar masyarakat lebih tertib dan taat dalam mengikuti protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus Corona," kata Edy.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Jokowi: New Normal Diterapkan di Daerah yang Indeks Penularan Covid-19 di Bawah 1

Jokowi Buka Raker Kementerian Perdagangan 2020
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat membuka rapat kerja Kementerian Perdagangan 2020 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/3/2020). Jokowi mengingatkan jajaran Kemendag agar segera mencari jalan keluar dari krisis yang disebabkan oleh virus corona (covid-19). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Presiden Jokowi berencana menerapan new normal atau tatanan kehidupan baru meski pandemi virus Corona (Covid-19) belum berakhir.

Meski begitu, dia menekankan bahwa new normal hanya akan diterapkan di provinsi dan kabupaten/kota yang indeks penularan virus corona (R0) sudah di bawah satu.

"Nanti juga akan kita mulai untuk   tatanan baru ini kita coba di beberapa provinsi kabupaten dan kota yang memiliki R0 di bawah satu," ujar Jokowi saat memimpin rapat terbatas melalui video conference, Rabu (27/5/2020).

Jokowi sendiri telah mengerahkan pasukan TNI-Polri di 4 provinsi dan 25 kabupaten/kota untuk persiapan new normal. Aparat keamanan itu akan mendisiplinkan masyarakat agar mengikuti protokol kesehatan Covid-19.

Dia menjelaskan penerapan kebijakan new normal di suatu daerah bergantung pada R0 dan Rt yang sudah menurun. Jika penerapan new normal di 4 provinsi dan 25 kabupaten/kota tersebut efektif, maka akan diperluas ke daerah-daerah lainnya.

Jika R0 kurang dari satu, maka rata-rata orang yang terinfeksi akan menularkan kurang dari 1 orang. Sebaliknya, apabila R0 diatas satu maka masih ada penyebaran virus corona.

"Persiapan pelaksanaan tatanan normal baru yang akan kita lihat dari angka-angka dan fakta-fakta di lapangan utamanya yang berkaitan dengan R0 dan Rt," jelasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya