Jokowi Minta Pelaku Usaha dan Perbankan Berbagi Beban untuk Pemulihan Ekonomi

Menurut Jokowi, pemerintah dan pelaku usaha harus bersama-sama mengeksekusi program pemulihan ekonomi agar berjalan dengan baik.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 03 Jun 2020, 10:44 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2020, 10:44 WIB
Jokowi work from home
Presiden Jokowi. (dok. Setpres)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta perbankan hingga pelaku usaha berbagi beban ekonomi di masa pandemi virus corona (Covid-19). Jokowi menyadari bahwa pandemi corona membawa dampak di sektor perekonomian.

"Sekali lagi saya minta konsep berbagi beban, sharing pain harus menjadi acuan bersama antara pemerintah, BI (Bank Indonesia), OJK (Otoritas Jasa Keuangan), perbankan, dan pelaku usaha harus betul-betul bersedia memikul beban, bergotong royong," jelas Jokowi saat memimpin rapat terbatas melalui video conference, Rabu (3/6/2020).

Jokowi mengatakan, pemerintah sudah menyusun berbagai skema pemulihan ekonomi nasional. Mulai dari subsidi bunga untuk UMKM, penempatan dana untuk bank-bank yang terdampak restrukturisasi, penjaminan kredit modal kerja, penyertaan modal negara terhadap BUMN, dan investasi pemerintah untuk modal kerja.

Menurut dia, pemerintah dan pelaku usaha harus bersama-sama mengeksekusi program pemulihan ekonomi agar berjalan dengan baik. Dia mengingatkan agar program tersebut dilakukan secara proporsial dan hati-hati.

"Agar pelaku usaha, korporasi tetap mampu berjalan. PHK masif dapat kita cegah dan sektor keuangan bisa tetap stabil dan roda ekonomi bisa kita jaga," ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Sektor Padat Karya

Jokowi ingin program pemulihan ekonomi nasional ini dapat memberikan manfaat nyata kepada pelaku usaha. Khususnya di sektor padat karya.

"Agar mereka mampu beroperasi, ini penting. Dan mencegah PHK yang masif dan mampu mempertahankan daya beli para karyawannya," kata Jokowi.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya