Volume Terus Meningkat, PT KCI Imbau Pengguna KRL Disiplin Mengikuti Protokol Kesehatan

Disampaikan Anne, pihaknya juga terus berupaya menambah wastafel portable agar bisa dimanfaatkan pengguna untuk cuci tangan sebelum dan sesudah naik KRL.

oleh Yopi Makdori diperbarui 16 Jun 2020, 11:21 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2020, 11:18 WIB
FOTO: Cegah Antrean Penumpang, Aparat Keamanan Diterjunkan di Stasiun Bogor
Petugas stasiun memandu penumpang KRL Commuterline di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Selasa (9/6/2020) pagi. Puluhan polisi, TNI, Satpol PP, dan petugas stasiun diterjunkan untuk memandu penumpang mengantisipasi antrean panjang seperti kemarin. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta VP Corporate Communications PT KCI, Anne Purba mengatakan pada pekan kedua setelah diberlakukannya PSBB Transisi di wilayah DKI Jakarta, aktivitas masyarakat semakin meningkat. Sebagai operator KRL Commuter Line, PT KCI mencatat pada Senin (15/6/2020) kemarin ada 324.436 pengguna KRL, sedangkan pada Senin (8/6/2020) pekan lalu tercatat ada 300.029 pengguna atau terjadi peningkatan volume penumpang sekitar 14 persen.

"Volume penumpang kemarin juga merupakan catatan volume penumpang tertinggi selama penerapan masa PSBB maupun PSBB Transisi," kata Anne melalui keterangan tulis, Selasa (16/6/2020).

Anne menyebut sebagaimana yang telah disampaikan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pusat tentang pengaturan jam kerja, berdasarkan data persebaran pengguna KRL masih terfokus mulai pukul 06.00-08.00 pada pagi hari dan 16.00-18.00 pada sore hari.

"Selain waktu-waktu tersebut KRL masih cukup lengang dan pengguna dapat langsung naik tanpa perlu mengikuti penyekatan yang ada di stasiun," ucapnya.

Karena itu, lanjut Anne pihaknya berharap berbagai lembaga, instansi pemerintahan, dan dunia usaha dapat mulai menerapkan sistem kerja bertahap sesuai Surat Edaran yang dikeluarkan Gugus Tugas sehingga persebaran pengguna KRL dapat lebih merata. Lebih memungkinkan untuk menjaga jarak aman selama dalam perjalanan, dan para pengguna juga dapat menyesuaikan kembali perjalanannya.

"Selama dua pekan penerapan PSBB Transisi ini, disiplin para pengguna KRL sudah semakin terlihat. Upaya yang telah dilakukan PT KCI salah satunya melalui pembuatan marka berbentuk jejak kaki di stasiun maupun di dalam KRL telah diikuti sebagian besar pengguna. Para pengguna sudah dapat mengikuti arahan petugas di lapangan maupun di dalam KRL, berdiri sesuai marka agar dapat menjaga jarak aman dan di dalam KRL tidak saling berhadap-hadapan," jelasnya.

Disampaikan Anne, pihaknya juga terus berupaya menambah wastafel portable agar bisa dimanfaatkan pengguna untuk cuci tangan sebelum dan sesudah naik KRL.

Selain itu, para petugas juga tak henti-hentinya menghimbau pengguna untuk tidak berbicara secara langsung maupun melalui telepon genggam dan selalu menjaga jarak serta mengurangi kontak fisik dengan pengguna atau petugas agar physical distancing tetap terwujud.

"Salah satu pilihan yang dapat dilakukan pengguna untuk mengurangi antrean di stasiun adalah dengan bertransaksi non-tunai menggunakan Kartu Multi Trip (KMT) atau kartu uang elektronik bank saat naik KRL," jelasnya.

"Pastikan saldo kartu Anda cukup sejak awal sehingga langsung dapat mengikuti antrean menuju gate masuk. Transaksi nontunai juga mengurangi risiko tertular dari transaksi rutin menggunakan uang tunai untuk membeli maupun isi ulang Tiket Harian Berjaminan (THB)," lanjut dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rutin Semprot Disinfektan

Ia juga mengatakan, dalam masa PSBB transisi yang mendukung agar masyarakat kembali produktif dan aman ini PT. KCI juga rutin melakukan penyemprotan disinfektan di area stasiun juga KRL. Pembersihan KRL tidak hanya selesai berdinas tetapi melalui On Trip Cleaning Service kami mengupayakan agar KRL tetap bersih.

"Untuk itu PT KCI mengharapkan kerjasama para pengguna jasa KRL untuk terus disiplin dan tetap menerapkan protokol kesehatan saat di stasiun dan naik KRL. Pakai masker, Cuci tangan patuhi marka di stasiun dan KRL agar kita tetap bisa jaga jarak. Dengan Disiplin yang tinggi kita tetap bisa terus bergerak produktif dan aman," ia menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya