Update Corona Senin 17 Agustus: Bertambah 1.335, Pasien Covid-19 Sembuh Jadi 94.458

Data update pasien virus Corona Covid-19 ini tercatat sejak Minggu, 16 Agustus 2020 pukul 12.00 WIB hingga hari ini pukul 12.00 WIB.

oleh RinaldoDevira Prastiwi diperbarui 17 Agu 2020, 15:15 WIB
Diterbitkan 17 Agu 2020, 15:14 WIB
Petugas Medis Tangani Pasien Virus Corona di Ruang ICU RS Wuhan
Petugas medis dari Provinsi Jiangsu bekerja di sebuah bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, 22 Februari 2020. Para tenaga medis dari seluruh China telah mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati para pasien COVID-19 di rumah sakit tersebut. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Liputan6.com, Jakarta - Angka kasus orang yang sudah berhasil sembuh dan dinyatakan negatif Corona Covid-19 di Indonesia terus bertambah secara signifikan.

Informasi ini diketahui dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang disampaikan melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada laman www.covid19.go.id.

Berdasarkan data hari ini, Senin (17/8/2020), pasien yang sudah dinyatakan sembuh dan negatif Corona Covid-19 bertambah 1.335 orang.

Sehingga, total akumulatif sampai saat ini, ada 94.458 orang di Indonesia sudah sembuh dan negatif dari virus Corona Covid-19.

Untuk penambahan kasus positif pada hari ini bertambah 1.821 orang. Total akumulatifnya menjadi 141.370 orang sampai saat ini terkonfirmasi positif Corona Covid-19 di Indonesia.

Sedangkan untuk kasus meninggal dunia, ada penambahan 57 orang pada hari ini. Jadi total akumulatif hingga saat ini di Indonesia, sebanyak 6.207 pasien Corona Covid-19 meninggal dunia.

Data update pasien virus Corona Covid-19 ini tercatat sejak Minggu, 16 Agustus 2020 pukul 12.00 WIB hingga hari ini pukul 12.00 WIB.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Doa Menag Kuatkan Indonesia saat Upacara HUT ke-75 RI

Menteri Agama Fachrul Razi Berikan Ceramah Jumat di Masjid Istiqlal
Menteri Agama Fachrul Razi saat memberikan ceramah dalam salat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (1/11/2019). Menag Fachrul Razi memberikan ceramah dengan tema persatuan 'Merajut Persatuan dan Kesatuan'. (Liputan6.com/ Faizal Fanani)

Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi didaulat membacakan doa pada upacara HUT ke-75 RI di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/8/2020).

Mengawali doanya, Fachrul mengucapkan rasa syukur karena saat ini Indonesia sudah bebas dari belenggu penjajah. Tak lupa, ia juga bersyukur karena Indonesia masih bisa merayakan HUT ke-75 RI.

"Ya Allah Tuhan Yang Maha Kuasa. Segala puji kami panjatkan ke hadirat-Mu atas nikmat tidak terhingga yang Engkau berikan kepada bangsa kami. Atas ridha dan kuasa-Mu, Engkau bebaskan kami dari belenggu penjajahan. Karenanya, perkenankanlah kami pada hari ini dengan penuh rasa syukur dan suka cita, memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan bangsa kami yang ke-75," ujar Menag Fachrul mengawali doanya, seperti dilansir Antara, Senin (17/8/2020).

Dengan mengenakan pakaian adat Aceh, Menag Fachrul melangitkan harapan agar Indonesia terus mendapat limpahan rahmat Allah, sehingga mampu membangun diri menjadi bangsa yang maju dan kompetitif.

Tak lupa, ia mendoakan para pahlawan bangsa senantiasa mendapat kasih sayang-Nya, serta Indonesia segera terbebas dari pandemi virus Corona atau Covid-19.

"Sehat, kuatkan, dan tabahkan kami dalam menghadapinya," ucap Menag Fachrul.

Berikut doa lengkap yang dibacakan oleh Menag Fachrul dalam upacara HUT Ke-75 RI:

"Ya Allah Tuhan Yang Maha Kuasa. Segala puji kami panjatkan ke hadirat-Mu atas nikmat tidak terhingga yang Engkau berikan kepada bangsa kami. Atas ridha dan kuasa-Mu, Engkau bebaskan kami dari belenggu penjajahan. Karenanya, perkenankanlah kami pada hari ini dengan penuh rasa syukur dan suka cita, memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan bangsa kami yang ke-75.

Ya Allah Tuhan Yang Maha Bijaksana. Dengan semangat proklamasi kemerdekaan yang ke-75 ini, berikanlah ridha-Mu yang tak terputus pada kami, untuk membawa bangsa ini menjadi bangsa yang maju, sejajar, dan berkompetisi dengan bangsa-bangsa maju lainnya di dunia. Teguhkan persatuan dan kesatuan kami, agar kami dapat menapak dengan kokoh kuat dalam membangun bangsa tercinta ini.

Ya Allah Tuhan Yang Maha Pengasih. Curahkanlah rahmat dan kasih sayang-Mu kepada para pahlawan kami yang telah mengorbankan jiwa dan raganya bagi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ampunilah segala kesalahan mereka dan terimalah budi baik dan keikhlasan pengorbanan mereka, serta tinggikan derajat dan muliakan mereka, dalam golongan hamba-hamba-Mu yang syuhada.

Ya Allah Tuhan Yang Maha Melindungi.Di tengah wabah COVID-19 yang masih berlangsung sampai dengan saat ini, semakin menyadarkan kami, bahwa betapa lemah nya kami tanpa pertolongan-Mu. Karenanya ya Allah, dengan qudrat dan iradat-Mu, mohon Engkau berkenan mengangkat wabah COVID-19 dari negeri Indonesia. Sehat, kuatkan, dan tabahkan kami dalam menghadapinya.

Ya Allah Tuhan Yang Maha Pengampun. Dengan sifat 'Afuwwun Ghafuur-Mu, ampunilah dosa dan kesalahan kami, dosa dan kesalahan para pahlawan kami, serta dosa dan kesalahan para pemimpin kami. Perkenankan doa kami, Ya Allah."

 


Perjalanan Kasus Corona di Indonesia

Gambar ilustrasi ini dengan izin dari National Institutes of Health pada 27 Februari 2020. Menunjukkan mikroskopis elektron transmisi SARS-CoV-2 juga dikenal sebagai 2019-nCoV, virus yang menyebabkan Corona COVID-19. (AFP/National Institutes of Health).
Gambar ilustrasi ini dengan izin dari National Institutes of Health pada 27 Februari 2020. Menunjukkan mikroskopis elektron transmisi SARS-CoV-2 juga dikenal sebagai 2019-nCoV, virus yang menyebabkan Corona COVID-19. (AFP/National Institutes of Health).

Kasus infeksi virus Corona pertama kali muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China Desember 2009. Dari kasus tersebut, virus bergerak cepat dan menjangkiti ribuan orang, tidak hanya di China tapi juga di luar negara tirai bambu tersebut.

2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia. Pengumuman dilakukan di Veranda Istana Merdeka.

Ada dua suspect yang terinfeksi Corona, keduanya adalah seorang ibu dan anak perempuannya. Mereka dirawat intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi atau RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Kontak tracing dengan pasien Corona pun dilakukan pemerintah untuk mencegah penularan lebih luas. Dari hasil penelurusan, pasien positif Covid-19 terus meningkat.

Sepekan kemudian, kasus kematian akibat Covid-19 pertama kali dilaporkan pada 11 Maret 2020. Pasien merupakan seorang warga negara asing (WNA) yang termasuk pada kategori imported case virus Corona. Pengumuman disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Urusan Virus Corona, Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat

Yurianto mengatakan, pasien positif Covid-19 tersebut adalah perempuan berusia 53 tahun. Pasien tersebut masuk rumah sakit dalam keadaan sakit berat dan ada faktor penyakit mendahului di antaranya diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru obstruksi menahun yang sudah cukup lama diderita.

Jumat 13 Maret 2020, Yurianto menyatakan pasien nomor 01 dan 03 sembuh dari Covid-19. Mereka sudah dibolehkan pulang dan meninggalkan ruang isolasi.

Pemerintah kemudian melakukan upaya-upaya penanganan Covid-19 yang penyebarannya kian meluas. Di antaranya dengan mengeluarkan sejumlah aturan guna menekan angka penyebaran virus Corona atau Covid-19. Aturan-aturan itu dikeluarkan baik dalam bentuk peraturan presiden (perpres), peraturan pemerintah (PP) hingga keputusan presiden (keppres)

Salah satunya Keppres Nomor 7 tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Keppres ini diteken Jokowi pada Jumat, 13 Maret 2020. Gugus Tugas yang saat ini diketuai oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo ini dibentuk dalam rangka menangani penyebaran virus Corona.

Gugus Tugas memiliki sejumlah tugas antara lain, melaksanakan rencana operasional percepatan penanangan virus Corona, mengkoordinasikan serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan percepatan penanganan virus Corona.

Sementara itu, status keadaan tertentu darurat penanganan virus Corona di Tanah Air ternyata telah diberlakukan sejak 28 Januari sampai 28 Februari 2020. Status ditetapkan pada saat rapat koordinasi di Kementerian Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) saat membahas kepulangan WNI di Wuhan, China.

Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo menjelaskan, karena skala makin besar dan Presiden memerintahkan percepatan, maka diperpanjang dari 29 Februari sampai 29 Mei 2020. Sebab, daerah-daerah di tanah air belum ada yang menetapkan status darurat Covid-9 di wilayah masing-masing.

Agus Wibowo menjelaskan jika daerah sudah menetapkan status keadaan darurat, maka status keadaan tertentu darurat yang dikeluarkan BNPB tidak berlaku lagi.

Penanganan kasus virus corona (Covid 19) pun semakin intens dilakukan. Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mereduksi sekaligus memberikan pengobatan terhadap mereka yang terpapar Covid-19.

Berdasarkan situs covid19.go.id, sebanyak 140 rumah sakit di Tanah Air dijadikan rujukan untuk penanganan pasien Covid-19. Ada pula sejumlah tempat yang dijadikan rumah sakit darurat.

Salah satunya, pemerintah resmi menjadikan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, sebagai rumah sakit darurat untuk pasien Covid 19. Peresmian dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi, Senin 23 Maret 2020. Begitu dibuka, Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran langsung menerima pasien.

Ada pula Rumah Sakit Darurat di Pulau Galang, Kepulauan Riau. Pulau tersebut dulunya merupakan tempat penampungan warga Vietnam. Tempat tersebut telah dirapikan dan bisa menampung 460 pasien. Sejumlah tempat milik pemerintah lainnya juga dijadikan tempat isolasi pasien yang terpapar Covid-19.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya