Erick Thohir: Vaksin Covid-19 Berlaku untuk Usia di Atas 18 Tahun

Sebanyak 30 juta dosis vaksin COVID-19 tersebut akan dihasilkan dari pengadaan yang dilakukan dua perusahaan yaitu Sinovac dari China dan G42 dari Uni Emirat Arab (UEA).

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Agu 2020, 01:17 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2020, 01:17 WIB
FOTO: Menkes dan Komite Penanganan COVID-19 Bahas Vaksin Bersama Komisi IX
Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir saat rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (27/8/2020). Raker tersebut di antaranya membahas perkembangan tentang uji vaksin untuk COVID-19. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 15 juta orang bisa mendapatkan 30 juta vaksin pada akhir 2020 jika uji klinis vaksin Covid-19 yang dikerjasamakan dengan dua negara berjalan dengan baik.

Menurut Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi (PEN) Erick Thohir, 30 juta dosis vaksin COVID-19 tersebut akan dihasilkan dari pengadaan yang dilakukan dua perusahaan yaitu Sinovac dari China dan G42 dari Uni Emirat Arab (UEA).

Kedua jenis vaksin itu berkonsep pemakaian dua dosis dalam sekali penyuntikan dengan jeda waktu dua pekan.

"Jadi kalau diakumulasi dari dua kerja sama UEA dan China ini kita akan mendapatkan 30 juta vaksin di tahun 2020. Kalau satu orang memerlukan dua dosis, sehingga kurang lebih 15 juta orang yang akan bisa divaksin di akhir 2020," kata Erick dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Jakarta, Kamis (27/8/2020) dilansir Antara. 

Erick juga mengatakan bahwa informasi terakhir memperlihatkan bahwa vaksin itu dapat berlaku untuk usia 18 tahun sampai di atas 59 tahun.

"Dari informasi terakhir, tadinya vaksin COVID-19 yang ada ini berlaku untuk usia pada 18 tahun sampai 59 tahun, tetapi dari konfirmasi terakhir usia di atas 59 sudah bisa menerima vaksin ini," ujar Erick.

"Sekarang tengah dikembangkan bagi yang berusia di bawah 18 tahun," imbuhnya.

Tidak hanya Sinovac dan G42, pemerintah juga telah menghubungi beberapa negara lain untuk kerja sama vaksin Covid-19 seperti AstraZeneca dari Eropa dan Bill and Melinda Gates Foundation dari Amerika Serikat.

Namun, dia menegaskan Indonesia juga akan tetap mengusahakan pembuatan vaksin domestik melalui Vaksin Merah Putih yang tengah dikembangkan oleh Indonesia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Efektivitas Vaksin COVID-19

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini juga menegaskan, jutaan vaksi tersebut juga sudah bisa digunakan jika uji klinis yang dilakukan oleh kedua perusahaan itu berjalan dengan baik. 

Menurut Erick, Sinovac berkomitmen menyediakan bahan baku vaksin Covid-19 sebanyak 20 juta dosis pada akhir 2020 dan komitmen supply bahan baku untuk 2021 sebesar 250 juta dosis dengan overfill 10 persen.

Terkait vaksin yang sedang dikembangkan, Erick mengatakan bahwa keduanya memiliki jangka waktu efektivitas enam bulan sampai 2 tahun.

Jadi vaksin Covid-19 itu tidak efektif untuk selamanya atau vaksin yang hanya diambil sekali seumur hidup.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya