Gus Mus Sebut Covid Musuh Bersama, Jangan Biarkan Dokter Mati Sia-Sia

Gus Mus, Tokoh Agama Islam, turut menyampaikan rasa dukanya terhadap gugurnya ratusan dokter dan tenaga medis dalam memerangi pandemi Covid-19.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 02 Sep 2020, 23:12 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2020, 23:04 WIB
Gus Mus
Gus Mus yang juga pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang dan menjadi Rais Syuriah PBNU. (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

Liputan6.com, Jakarta - Gus Mus, Tokoh Agama Islam, turut menyampaikan rasa dukanya terhadap gugurnya ratusan dokter dan tenaga medis dalam memerangi pandemi Covid-19.

"Innalilahi wa inna ilaihi rajiun, semoga Allah Tuhan Yang Maha Esa menerima arwah mereka dan menempatkan di tempat yang layak," doa Gus Mus dalam kegiatan Doa Bersama dan Hening Cipta Untuk Keselamatan Dokter Indonesia, lewar siaran daring, Rabu (2/9/2020).

Gus Mus memandang, pandemi melanda saat ini lebih mengingatkan bahwa melawan Covid-19 adalah persoalan kemanusiaan, persoalan bersama, bukan hanya para dokter dan tenaga kesehatan.

"Virus ini menimpa kita semua. Kita tak boleh melepas tangan tak ikut bersama memerangi virus Covid-19 ini, nanti akan sia-sia pengorbanan mereka yang betul ingin melawan corona," tegas Gus Mus.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Ibrah dari Pandemi

Gus Mus meyakini, Tuhan telah mengajarkan sesuatu lewat pandemi, Tuhan juga mengingatkan bahwa manusia adalah satu sebagai mahluk paling dimuliakan.

"Mungkin selama ini kita terlalu dekat dengan dunia dan sekarang Tuhan memberi musuh bersama yang harus kita tanggulangi bersama tak boleh egois dan mementingkanya diri sendiri," harap Gus Mus.

"Jadi mari kita tepati protokol kesehatan memakai masker menjaga jarak dan kebersihan mencuci tangan," Gus Mus menandasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya