Cegah Lonjakan Kasus Usai Cuti Bersama, Satgas Covid-19: Kita Harus Batasi Acara Keluarga

Mendagri akan mengumpulkan kepala daerah untuk mengantisipasi pontensi lonjakan kasus Covid-19 di wilayahnya masing-masing.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 20 Okt 2020, 13:21 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2020, 12:38 WIB
Doni Monardo
Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo menyampaikan RS Rujukan COVID-19 di Jakarta yang penuh itu dari adanya kapasitas tempat tidur di bawah 10 unit saat dialog di Media Center COVID-19, BNPB, Jakarta, Minggu (13/9/2020). (Tim Komunikasi Satgas COVID-19)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Doni Monardo, meminta semua pihak mengantisipasi lonjakan kasus positif Covid-19 usai libur cuti bersama pada akhir Oktober 2020. Doni menyebut pemerintah tidak ingin kejadian lonjakan kasus seperti di liburan panjang sebelumnya berulang.

“Bapak Presiden mengingatkan agar kita antisiapsi lonjakan kasus akibat libur panjang,” kata Doni dalam Webinar HUT Partai Golkar, Selasa (20/10/2020).

Doni meminta warga tidak melaksanakan kumpul-kumpul keluarga saat liburan panjang nanti.

”Kita harus membatasi acara keluarga. Banyak kasus penambahan Covid-19 karena pertemuan keluarga. Kita harap kerja sama seluruh komponen. Liburan aman nyaman tanpa kerumunan, artinya tanpa kumpul-kumpul,” kata Doni.

Doni menyebut lonjakan kasus positif Corona harus diantisipasi, terutama di kota besar.

“Kita harus siapkan lebih awal lebih dini, dengan cara berbagai upaya sosialisasi, protokol kesehatan, tapi itu tidak cukup. Kita harus tingkatkan iman kita kepada Allah. Kita diharapkan bisa lebih bersabar agar kita bisa menerima ketentuan Allah,” katanya.

Sementara itu, antisipasi dari pemerintah adalah dengan mengumpulkan gubernur hingga bupati untuk mengantisipasi adanya pontensi lonjakan kasus Covid-19 di wilayahnya masing-masing.

“Besok Mendagri kumpulkam gubernur, wali kota, bupati lewat webinar. Karena daerah dianggap lebih tahu wilayah,” katanya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tak Larang Liburan

Doni juga mengingatkan tak ada larangan liburan, tapi tetap mematuhi protokol kesehatan.

“Libutan aman nyaman, tapi harus disadari liburan dapat munculkan masalah kesehatan. Kita tidak larang masyarakat liburan, tapi taati protokol. Maksimal 50 persen pengunjung. Kita juga kerja sama TNI Polri dan Satpol PP,” ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya