Jokowi: Akses Vaksin Covid-19 Harus Tersedia untuk Semua Negara

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan, saat ini terdapat beberapa hal yang perlu menjadi fokus perhatian negara-negara G20 di tengah situasi pandemi. Salah satunya yaitu pemulihan kesehatan.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Nov 2020, 06:22 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2020, 06:21 WIB
Jokowi Tinjau Fasilitas Produksi Vaksin Covid-19 di Bio Farma
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kanan) meninjau fasilitas produksi dan pengemasan di PT Bio Farma, Bandung, Jawa Barat Selasa (11/8/2020). Jokowi menggunakan pakaian lengkap penelitian untuk melihat Laboratorium Bio Farma. (Foto: Biro Pers Kepresidenan)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan, saat ini terdapat beberapa hal yang perlu menjadi fokus perhatian negara-negara G20 di tengah situasi pandemi. Salah satunya yaitu pemulihan kesehatan.

"Dunia tidak akan sehat kecuali semua negara sudah sehat. Vaksin adalah salah satu amunisinya," ujar Jokowi dalam sesi pertama KTT G20 yang bertemakan 'Mengatasi Pandemi serta Memulihkan Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan' melalui siaran virtual, Sabtu (21/11/2020).

Dia menjelaskan, akses terhadap vaksin Covid-19 harus dapat tersedia bagi semua negara tanpa terkecuali. Komitmen politik negara-negara G20 sangat dibutuhkan untuk memobilisasi pendanaan global bagi pemulihan kesehatan.

Kemudin Jokowi juga mengatakan perlunya dukungan untuk pemulihan ekonomi dunia. Terkait hal tersebut, Jokowi mengatakan Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) telah meminta dukungan dana sebesar USD 2,5 triliun agar negara berkembang mampu keluar dari keterpurukan ekonomi dengan memperlebar ruang fiskalnya.

Pemulihan ekonomi dunia tersebut memerlukan perhatian negara-negara G20. Salah satunya soal bantuan restrukturisasi utang untuk negara berpendapatan rendah.

"Restrukturisasi utang ini harus dibarengi dengan ditingkatkannya manajemen utang termasuk transparansi data dan dijaganya keberlanjutan fiskal," ungkap Jokowi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Keleluasaan Fiskal

Selain itu, dukungan yang luar biasa bagi kebijakan fiskal, moneter, dan sektor keuangan menjadi sangat penting untuk terus diberikan bagi negara-negara berkembang. Jokowi menilai apabila dukungan tersebut dikurangi secara terburu-buru, maka pemulihan ekonomi dunia dikhawatirkan akan berjalan dalam waktu yang lama.

"Keleluasaan fiskal negara berkembang dibutuhkan untuk membiayai social safety net, mendongkrak konsumsi domestik, serta menggerakkan ekonomi kecil dan menengah," tuturnya.

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya