Sosok Akademisi-Birokrat Safri Burhanuddin Disebut Layak Gantikan Edhy Prabowo di KKP

Siapa Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) definitif pengganti Edhy Prabowo sampai saat ini terus menjadi sorotan. Sejumlah nama bermunculan, di antaranya Safri Burhanuddin.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Nov 2020, 11:29 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2020, 05:56 WIB
FOTO: Dugaan Suap Penetapan Calon Eksportir Benih Lobster, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo Ditahan KPK
Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo (tengah) digiring petugas usai rilis penetapan tersangka kasus dugaan suap penetapan calon eksportir benih lobster di Gedung KPK Jakarta, Kamis (26/11/2020). Sebelumnya, Edhy ditangkap KPK usai lawatan ke Amerika. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Siapa Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) definitif pengganti Edhy Prabowo sampai saat ini terus menjadi sorotan. Sejumlah nama bermunculan, mulai dari nama Menteri KP 2014-2019 Susi Pudjiastuti, politisi, aktivis nelayan serta akademisi dari berbagai kampus.

Satu nama lagi, yakni adalah Deputi Bidang Sumber Daya Maritim Kemenko Marves, Safri Burhanuddin. Sebagai orang yang berpengalaman di bidang kelautan dan perikanan, Safri dinilai patut dipertimbangkan menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan. 

Safri yang merupakan Marine geology di Université de Bretagne-Occidentale, Prancis itu mengawali karir birokrasinya di KKP saat awal berdiri di era Presiden Abdurrachman Wahid (Gus Dur). Kemudian sempat ke Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kemenko Kesra) dan akhirnya berlabuh di Kemenko Marves sejak 2014.

Pengamat dari Sekolah Tinggi Kelautan dan Perikanan Palu Yeldi S Adel menyatakan, Safri merupakan sosok akademisi-birokrat yang layak menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan.

"Banyak akademisi tapi belum memiliki pengalaman di bidang birokrasi. Untuk Pak Safri saya melihat ada keduanya. Tentu basic itu akan cepat menerjemahkan seluruh arahan presiden ke dalam program-program yang konkret,” kata Yeldi dalam keterangannya, Senin (30/11/2020).

Sambung dia, track record Safri setahun terakhir ini juga bisa dilihat dalam mengoordinasikan sektor kelautan dan perikanan. Misalnya dalam penanganan Sungai Citarum dan pemulihan ekonomi nasional melalui Indonesia Coral Reef Garden (ICRG). Terlihat dua program ini berjalan dengan baik.

"Dalam pembenahan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di beberapa daerah di Indonesia, Pak Safri juga banyak terlibat. Yang paling kelihatan salah satunya di Kepulauan Natuna yang merupakan kawasan strategis dalam aspek geopolitik dan geoekonomi kita," terangnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Genjot Produksi Garam

Masih kata Yeldi, Safri juga terlihat turut menggenjot produksi garam nasional kita agar Indonesia tidak bergantung lagi pada garam impor.

“Begitu juga dalam sektor perikanan budidaya, Pak Safri terlihat begitu masif melakukan koordinasi dalam mewujudkan perintah presiden di sektor ini, salah satunya target produksi udang 250 persen di tahun 2024,” bebernya. “Pembenahan sektor kelautan dan perikanan ke depan tentu membutuhkan menteri yang tidak hanya teori tapi juga mampu bekerja cepat,” tandas Yeldi.

Sepak terjang Safri tentunya akan mendapat perhitungan. Kandidat kuda hitam dalam percaturan menebak siapa pengganti Edhy layak disematkan kepadanya. Kita tinggal tunggu langkah yang akan ditetapkan oleh Presiden Jokowi beserta masukan-masukan dari tim dan para pembantunya. Tentu sektor kelautan dan perikanan yang maju dan membawa kesejahteraan buat bangsa menjadi harapan kita semua.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya