Liputan6.com, Jakarta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta masyarakat untuk mewaspadai adanya potensi gempa susulan di Sulawesi Barat. Hal ini mengingat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi gempa susulan masih akan terjadi.
"BNPB mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terkait adanya potensi gempa susulan yang berkekuatan signifikan," Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dikutip dari siaran persnya, Sabtu (16/1/2021).
Baca Juga
Menurut dia, potensi gempa susulan di Sulawesi Barat dapat memicu adanya longsoran dan runtuhan batu. Kendati begitu, BNPB mengingatkan masyarakat untuk tidak panik dan selalu waspada.
Advertisement
"Terutama masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan dengan tebing curam," ucapnya.
BNPB juga mengimbau masyarakat yang tinggal di kawasan pantai atau pesisir untuk selalu waspada dan segera menjauhi pantai apabila merasakan adanya gempa susulan. Raditya meminta masyarakat mengikuti informasi resmi.
"Masyarakat juga diimbau untuk tidak percaya berita bohong atau hoaks mengenai prediksi dan ramalan gempa bumi yang akan terjadi dengan kekuatan lebih besar dan akan terjadi tsunami," jelas dia.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
42 Orang Meninggal Dunia
Sebelumnya, beberapa wilayah di Tanah Air diguncang gempa di awal 2021. Gempa magnitudo 5,9 mengguncang Majene, Sulawesi Barat, Kamis, 14 Januari 2021 pukul 13.35 WIB.
Lalu, sejumlah bangunan bertingkat di kota Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, roboh akibat gempa berkekuatan 6,2 skala richter yang berpusat di Majene Jumat. Adapun gempa ini terjadi pukul 02.28 WITA, Jumat (15/1/2021).
BNPB melaporkan korban meninggal akibat gempa tersebut mencapai 42 orang per Sabtu (16/1/2021). Adapun 34 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan delapan orang di Kabupaten Majane.
Selain itu, BNPB mencatat sebanyak 189 orang mengalami korban luka berat. Sementara itu, 637 orang di Kanupaten Majene mengalami luka ringan dan mendapatkan penanganan rawat jalan.
Advertisement