Damkar dan Dinas SDA Sedot Air Banjir di Terowongan Cawang Jakarta

Ketinggian air banjir di Terowongan Cawang berdampak pada arus lalu lintas. Kendaraan tidak diperkenankan melewati terowongan arah Cawang UKI.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 20 Feb 2021, 09:24 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2021, 09:23 WIB
Banjir yang Genangi Terowongan Cawang
Sejumlah kendaraan melewati banjir yang merendam terowongan di Cawang, Jakarta, Jumat (19/2/2021). Hujan yang turun sejak semalam membuat sejumlah jalanan di Ibu Kota tergenang banjir dengan ketinggian sekitar 30-50 cm. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Air banjir setinggi 60 centimeter menggenangi ruas jalan di Terowongan Cawang, Jakarta pada Sabtu (20/2/2021). Petugas pemadam kebakaran dikerahkan untuk melakukan penyedotan.

Salah seorang pengguna jalan Anggia Ebony mengatakan, Terowongan Cawang tidak bisa dilintasi kendaraaan.

"Terowongan Cawang arah UKI masih tergenang kira-kira sepaha orang dewasa atau 50 cm - 60 cm," kata dia saat dihubungi, Sabtu (20/2/2021).

Ebony menyampaikan, saat ini sudah ada dua mobil milik Dinas Pemadam Kebakaran dan Dinas Sumber Daya Air di Terowongan Cawang. Mereka datang sekira pukul 08.15 WIB untuk menyedot air.

"Sekarang lagi proses penyedotan. Kondisi ini sebenarnya sama seperti kemarin. Kalau kemarin surut sekitar jam 10an. Sekarang kita lihat saja," kata dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Pengalihan arus lalu lintas

Banjir yang Genangi Terowongan Cawang
Pengendara sepeda motor menerjang banjir yang merendam terowongan di Cawang, Jakarta, Jumat (19/2/2021). Hujan yang turun sejak semalam membuat sejumlah jalanan di Ibu Kota tergenang banjir dengan ketinggian sekitar 30-50 cm. (merdeka.com/Imam Buhori)

Ebony menyebut, ketinggian air berdampak pada arus lalu lintas. Kendaraan tidak diperkenankan melewati terowongan arah Cawang UKI. Petugas kemudian membuat skema pengalihan arus.

"Kalau dari arah Kalimalang yang tadinya bisa belok kiri ke arah Cawang dialihkan lurus nanti kalau mereka mau ke arah Cawang bisa lewat Kampung Melayu atau Otista," ujar dia.

"Sementara dari arah Utara seperti Pulo Gadung, Cempaka Putih, Ancol mereka diberhentikan di perempatan Kalimalang. Di sana sudah ditutup pakai traffic cone sehingga tidak bisa lurus. Mereka di arahkan putar balik sama juga kalau mau ke arah Cawang bisa lewat Kampung Melayu atau Otitsta," dia menambahkan.

Tak cuma arus lalu lintas, genangan juga membuat aktivitas warga terganggu terutama pedagang-pedagang sekitar.

"Dampak lain kayak warung rokok tambal ban yang ada di Jalan DI Panjaitan persis sebelum ke arah terowongan tidak membuka lapaknya," ucap dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya