Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi banjir yang terjadi di Ibu Kota akibat hujan deras sejak Jumat, 19 Februari 2021.
Salah satunya Anies menegaskan, prioritas Pemprov DKI dalam penanganan banjir ada dua, di antaranya tidak adanya korban jiwa.
Baca Juga
"Nah, kita nomor satu memastikan seluruh masyarakat itu aman. Prioritas kita pertama dan terutama adalah memastikan warga selamat, jangan sampai ada korban jiwa," kata Anies saat meninjau ketinggian air dan menggelar rapat koordinasi di Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, Sabtu pagi, 20 Februari 2021.
Advertisement
Selain itu, Anies pun mengajak masyarakat untuk bahu-membahu membantu korban terdampak banjir di Ibu Kota. Dia mengatakan, bantuan bisa disalurkan melalui Posko BPBD DKI Jakarta dengan menghubungi kontak 081319332209 atas nama Dedi.
"Mari berkolaborasi membantu warga yang terdampak dengan berbagi dan dapat disampaikan melalui Posko Tanggap Bencana Kelurahan atau Posko BPBD DKI Jakarta," ajak Anies melalui akun Instagram pribadinya @aniesbaswedan, Minggu, 21 Februari 2021.
Berikut deretan pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait banjir di Ibu Kota dihimpun Liputan6.com:
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
2 Prioritas Penanganan Banjir
Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan prioritas Pemprov DKI dalam penanganan banjir ada dua.
Pertama adalah tidak adanya korban jiwa dan kedua genangan banjir harus surut kurang dari 6 jam setelah turun hujan.
"Nah, kita nomor satu memastikan seluruh masyarakat itu aman. Prioritas kita pertama dan terutama adalah memastikan warga selamat, jangan sampai ada korban jiwa," kata Anies saat meninjau ketinggian air dan menggelar rapat koordinasi di Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, Sabtu pagi, 20 Februari 2021.
"Prioritasnya adalah keselamatan, memastikan warga yang terdampak bisa memiliki tempat istirahat sementara. Begitu air surut mereka bisa kembali ke rumahnya. Selama mereka di sana kebutuhan pangan, kebutuhan layanan kesehatan dipastikan tersedia. Insya Allah begitu surut, mereka bisa kembali berkegiatan," kata Anies.
Anies menyampaikan bahwa dalam beberapa waktu terakhir, Jabodetabek mengalami kondisi hujan ekstrem dengan intensitas di atas 150 mm/hari.
"Sejak tadi malam Jakarta dan sekitarnya mengalami hujan yang cukup intensif di Pasar Minggu. Ini catatan dari BMKG, curah hujan sampai 226 mm, di Sunter Hulu 197 mm, di Halim sampai 176 mm, Lebak Bulus 154 mm. Semua angka di atas 150 mm, adalah kondisi ekstrem," kata Anies Baswedan.
Â
Advertisement
Sebut Kawasan Utama Terbebas Genangan
Kemudian Anies mengatakan, banjir Jakarta bisa dikendalikan cukup baik. Salah satunya kawasan-kawasan utama bebas banjir.
"Alhamdulillah dengan begitu, kawasan-kawasan utama yang terkait dengan protokol dan lain-lain terbebas dari genangan. Dan itu karena pengendalian pintu air di semua lokasi lokasi yang alhamdulillah dikendalikan dengan baik," kata Anies.
Dia menyebut saat ini, prioritas penanganan banjir di Jakarta adalah menjamin keselamatan warga, terutama para pengungsi.
"Prioritas kita dalam situasi yang ekstrem seperti ini adalah keselamatan warga," tutur Anies.
Dia menuturkan, kawasan utama bisa bebas banjir karena sudah dikendalikan dari awal.
"Alhamdulillah, kawasan utama Ibu Kota tidak tergenang, itu karena sejak tadi malam dikendalikan dari Manggarai," papar Anies.
Â
Ungkap Penyebab Banjir di Beberapa Wilayah
Kemudian, Anies mengungkap penyebab banjir di kawasan Jalan Sudirman, Jalan Kemang, Jalan Widya Chandra, serta Jalan Tendean, Jakarta Selatan.
Menurut dia, banjir akibat hujan deras di hulu Sungai Krukut pada Jumat-Sabtu, 19-20 Februari 2021.
"Luapan Kali Krukut ini ditengarai menampung pertambahan debit air dari hujan lokal dari kawasan Depok, Jawa Barat. Artinya penambahan debit air bukan dari hujan lokal di kawasan Kemang atau Jalan Sudirman, melainkan di kawasan antara hulu dan Jakarta," kata Anies Baswedan dalam akun Instagram pribadinya, @aniesbaswedan, Minggu, 21 Februari 2021.
Anies menuturkan, di hulu Sungai Krukut mengalami curah hujan yang cukup tinggi, yakni mencapai 136 millimeter per hari.
"Jadi curah hujan yang terjadi di kawasan hulu Kali Krukut yang melintang melintasi Jalan Jenderal Sudirman. Di hulunya terjadi curah hujan yang sangat tinggi tercatat 136 mm/hari," katanya.
Hujan di hulu tak hanya sebabkan luapan air di Sungai Krukut, namun juga di Sungai Mampang. Kata Anies, kedua aliran sungai itu bertemu di belakang Kompleks Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Lalu mengalir ke kawasan Jalan Sudirman.
"Jadi kemarin adalah dampak dari air kiriman dari kawasan tengah sekitar Depok," ucap Anies.
Â
Advertisement
Pastikan Ruas Jalan Tergenang Sudah Kembali Normal
Anies mengatakan, seluruh ruas jalan yang tergenang banjir akibat luapan Sungai Krukut telah kembali normal pada pagi ini, Minggu, 21 Februari 2021.
"Alhamdulillah, pagi ini ruas-ruas jalan yang tergenang luapan Kali Krukut sudah dapat dilintasi seperti biasa," kata dia.
Sejak pagi hingga malam tadi, kata Anies, jajarannya telah melakukan upaya untuk membersihkan sampah di aliran sungai dan mengerahkan pompa mobile baik di kawasan Sudirman maupun di Kemang yang menjadi aliran kali Krukut untuk selanjutnya dialirkan ke Banjir Kanal Barat (BKB).
Meskipun harus menunggu karena BKB masih menampung kiriman air dari daerah hulu.
"Apresiasi setinggi-tingginya atas usaha, kerja dan kolaborasi seluruh jajaran dalam merawat dan menjaga Jakarta ketika menghadapi cuaca ekstrem. Kerja mereka sering kali tak tampak oleh publik luas, tak dirayakan media, tapi manfaatnya kita rasakan," papar dia.
Â
Klaim Situasi Jakarta Terkendali
Anies mengatakan, curah hujan yang ekstrem menyebabkan sejumlah wilayah di ibu kota terendam banjir. Anies mengklaim, situasi di Jakarta tetap terkendali meski turun hujan dengan intensitas tinggi.
Hujan deras mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya sejak Jumat malam hingga Sabtu dini hari, 19-20 Februari 2021. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, terdapat 113 RW di ibu kota terendam banjir.
"Meski curah hujan tinggi situasi tetap terkendali," kata Anies Baswedan, Sabtu, 20 Februari 2021.
Anies mengklaim, genangan air di kawasan yang diguyur hujan deras mulai surut. "Sekarang sudah mulai surut genangannya," kata Anies.
Meski begitu, ia menyebut masih ada kawasan yang tergenang yakni di daerah dekat sungai yang meluap karena mendapat kiriman dari hulu. Misalnya Sungai Krukut.
Menurutnya, karena debit yang besar membuat air di Sungai Krukut meluap ke semua jalan yang dilalui. Jalan Kemang Raya, Tendean, Gatot Subroto, Sudirman, dan Bendungan Hilir, pun tergenang.
BPBD DKI mencatat, belum ada area strategis yang terdampak dari derasnya hujan yang mengguyur ibu kota. Luas Area yang tergenang pun sekitar 4 kilometer, jauh lebih kecil ketimbang luas genangan pada 1 Januari 2020 yang mencapai 156 kilometer.
Â
Advertisement
Antisipasi Banjir Sejak Beberapa Tahun Lalu
Jakarta terus dilanda banjir sejak Jumat, 19 Februari 2021. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut, pihaknya telah mengantisipasi banjir yang terjadi pada 2021 ini sejak tahun-tahun sebelumnya.
"Ya, kami sudah bersiaga selama persiapan dari tahun-tahun kemarin," sebut Anies di Pintu Air Manggarai, Jakarta.
Anies membeberkan, hal ini terlihat dari kecekatan timnya dalam merespons bencana ini. Sinergi dengan seluruh pihak dapat terjalin dengan cepat begitu banjir melanda Ibu Kota.
"Indikasinya apa? Indikasinya adalah kecepatan bergerak seluruh jajaran langsung bergerak ketika terjadi hujan yang amat deras sehingga teman-teman bisa lihat ketika terjadi hujan dalam waktu relatif singkat kita bisa bekerja bersama-sama seluruh masyarakat, jajaran termasuk TNI, Polri untuk memastikan segera surut. Nah, ini sudah Anda saksikan sendiri jadi insyaallah ke depan juga kita terus pertahankan tiga prinsip kita, satu siaga, dua tanggap, tiga galang, tiga ini kita jalankan terus," kata dia.
Menurut dia, hingga Minggu siang, 21 Februari 2021 hanya 17 rukun warga (RW) di Jakarta yang masih terendam banjir. Jumlah ini dinilai turun signifikan dibanding hari sebelumnya yang mencapai 113 RW.
"Per siang ini jumlah RW yang masih tergenang ada 17 RW dari kemarin sebanyak 113. Jadi alhamdulillah proses penyusutan berjalan dengan baik," ucap Anies.
Debit air di sejumlah sungai yang membelah Jakarta, menurut Anies juga telah berada pada kondisi normal. Hal ini lantaran air kiriman yang melintasi beberapa sungai di Ibu Kota mengalami pengurangan.
"Perlu kami sampaikan bahwa sejak pagi tadi permukaan Sungai Ciliwung, Sungai Krukut, lalu Sunter, Pesanggrahan, telah sampai pada posisi normalnya. Anda lihat sendiri di Pintu Air Manggarai. Jadi mulai tadi pagi kiriman air dari luar Jakarta, dari kawasan tengah dan kawasan hulu sudah berkurang," beber Anies.
Kiriman air dikatakan masih cukup deras dari wilayah Tangerang yang melintasi Sungai Angke. Hal ini membuat sebagian besar wilayah di sekitar aliran Angke masih terdampak genangan air.
"Yang masih ada kiriman air dari wilayah Tangerang lewat Kali Angke, masih menerima begitu banyak kiriman air sehingga kawasan2 kanan kiri dari Sungai Angke ini masih ada genangan, di hulu Sungai Angke sudah mulai ada penurunan. Tapi perlu waktu beberapa jam untuk turun di Jakarta. Ini semua nanti kalau dari Kali Angke bermuara di Cengkareng Drain," terang dia.
Â
Ajak Masyarakat Bantu Korban Banjir Jakarta
Terakhir, Anies mengajak masyarakat untuk bahu-membahu membantu korban banjir di ibu kota.
"Mari berkolaborasi membantu warga yang terdampak dengan berbagi dan dapat disampaikan melalui Posko Tanggap Bencana Kelurahan atau Posko BPBD DKI Jakarta," ajak Anies melalui akun Instagram pribadinya @aniesbaswedan.
Bantuan bisa disalurkan melalui Posko BPBD DKI Jakarta dengan menghubungi kontak 081319332209 atas nama Dedi.
Anies menjelaskan, dalam menanggulangi banjir di ibu kota, Pemprov DKI Jakarta telah menyiagakan sejumlah sarana dan prasarana tanggap bencana. Pihaknya juga telah menyiapkan dapur umum dan tenda pengungsian bagi korban bencana.
"Dalam pengendalian banjir Pemprov DKI Jakarta telah menyiagakan infrastruktur, sarana dan prasarana tanggap bencana, dengan memastikan warga yang terdampak bisa memiliki tempat istirahat sementara, menyiapkan dapur umum, tenda pengungsian sementara hingga tenda isolasi mandiri Covid-19, obat-obatan, dan prasarananya," sebut dia.
Ia pun menyampaikan apresiasinya kepada jajaran Pemprov DKI dan relawan yang dengan tangguh serta cekatan menanggulangi banjir di ibu kota.
"Terima kasih dan apresiasi kepada seluruh jajaran Pemprov DKI Jakarta, dan relawan yang siaga, tanggap dan galang, bahu membahu membantu warga selama proses evakuasi dan di posko pengungsian," tulis Anies.
Advertisement