Liputan6.com, Jakarta - Kehadiran alat pengendus napas buatan Universitas Gadjah Mada (UGM), GeNose C19 diklaim mampu mendeteksi Covid-19 lebih mudah, murah dan cepat. Hal itu mendapat apresiasi dari Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Wakil Presiden Maruf Amin menyatakan, alat tes Covid-19 buatan anak bangsa itu merupakan sebuah kemajuan pesat dan hadir di saat yang benar-benar dibutuhkan. Hal tersebut disampaikan Wapres usai menerima laporan Menristek Bambang Brodjonegoro terkait kesiapan peredaran GeNose C19.
Baca Juga
"Saya menerima Menristek yang melaporkan hasil temuannya dalam rangka screening dan tes Covid-19 hasil karya UGM. Ini merupakan satu kemajuan dari anak bangsa karena memang sangat diperlukan," kata Wapres dalam keterangannya, Selasa (2/3/2021).
Advertisement
Sementara itu, Menristek Bambang Brodjonegoro mengatakan GeNose dapat digunakan sebagai alat tes cepat saat bekerja dan saat akan melakukan perjalanan jarak jauh.
"GeNose ditujukan untuk melakukan screening atau seleksi terhadap orang-orang yang akan hadir, misalnya di kantor, pabrik, alat transportasi umu, juga untuk keperluan event tertentu," ujarnya.
Dengan hadirnya GeNose, Bambang berharap dapat menghambat penularan corona di Indonesia.
"Sambil menunggu tercapainya herd immunity dengan vaksinasi kepada 180 juta penduduk, maka kita harus terus disiplin menerapkan 3M dan pemerintah akan terus melakukan 3T, yang salah satunya adalah testing," terangnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
2021 Unit GeNose Didistribusikan
Sebelumnya, alat pendeteksi virus Covid-19 karya anak bangsa, GeNose resmi didistribusikan. Genose yang merupakan buah karya Universitas Gadjah Mada (UGM) resmi diluncurkan kepada khalayak luas pada 1 Maret 2021 di Yogyakarta.
Pendistribusian GeNose C19 ini diberikan sebanyak 2021 unit. GeNose C19, dianggap lebih ringkas dan mudah ketimbang alat pendeteksi Covid-19 lainnya. Pasalnya, untuk mendeteksi adanya virus Covid-19 dalam tubuh seseorang bisa dilakukan hanya dengan menghembuskan napas.
Advertisement