Satgas: Kasus Pembekuan Darah Tak Signifikan, Vaksinasi AstraZeneca Jalan Terus

Kasus pembekuan darah tersebut juga diklaim bisa ditangani langsung oleh petugas layanan kesehatan.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Apr 2021, 19:41 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2021, 19:41 WIB
Wiku Adisasmito
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito saat konferensi pers perkembangan COVID-19 di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 1 April 2021. (Biro Pers Sekretariat Presiden/Lukas)

Liputan6.com, Jakarta - Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito memastikan pemerintah tetap menggunakan vaksin AstraZeneca dalam pelaksanaan vaksinasi nasional. Meskipun, Malaysia menghentikan penggunaan vaksin AstraZeneca karena ditemukan kasus pembekuan darah.

"Sampai saat ini, Indonesia belum memiliki rencana untuk memberhentikan vaksinasi ini demi mencapai kekebalan komunitas sesegera mungkin," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Kamis (29/4/2021).

Wiku menyebut, kemunculan kasus pembekuan darah dampak vaksin AstraZeneca tidak signifikan. Kasus tersebut juga diklaim bisa ditangani langsung oleh petugas layanan kesehatan.

"Kemunculan kasus serupa tidak signifikan terjadi dan mampu ditangani dengan pelayanan kesehatan lanjutan," ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Malaysia Setop AstraZeneca

Sebagai informasi, Malaysia menyetop penggunaan vaksin AstraZeneca dalam program vaksinasi nasional. Menteri Sains, Teknologi, dan Inovasi Khairy Jamaluddin mengatakan pihaknya melihat kecemasan publik atas vaksin tersebut.

Kendati para ahli telah melakukan pengkajian dan menemukan manfaat vaksin AstraZeneca lebih besar dari risiko penggumpalan darah.

Selain Malaysia, penyetopan sementara penggunaan vaksin AstraZeneca pernah terjadi di sejumlah negara Eropa usai ditemukan kasus penggumpalan darah. Namun, mereka kembali menggunakan vaksin tersebut karena dinilai aman dan efektif mencegah kasus berat akibat Covid-19.

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya